Probolinggo Kembangkan Padi Organik, Dorong Swasembada Pangan Nasional
Pemerintah Kota Probolinggo mengembangkan pertanian padi organik seluas 1 hektar untuk mendukung swasembada pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia serta pestisida, serta mewujudkan instruksi Presiden.
![Probolinggo Kembangkan Padi Organik, Dorong Swasembada Pangan Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/230057.187-probolinggo-kembangkan-padi-organik-dorong-swasembada-pangan-nasional-1.jpeg)
Kota Probolinggo, Jawa Timur, gencar mengembangkan pertanian padi organik. Upaya ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo untuk mendukung swasembada pangan nasional, sejalan dengan instruksi Presiden. Inisiatif ini dijalankan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo, dengan penanaman padi organik di demplot seluas kurang lebih 1 hektar di Jl. Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon.
Swasembada Pangan: Kemandirian dan Ketahanan Nasional
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai simbol kemandirian bangsa. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Peningkatan Swasembada Pangan. Inpres ini juga mendorong efisiensi, termasuk mengurangi penggunaan pestisida dan zat kimia berbahaya demi lingkungan yang lebih sehat. Sekda berharap program ini mampu mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Lebih lanjut, Sekda mengingatkan pentingnya keberlanjutan dan kelestarian lingkungan dalam mengejar swasembada pangan. Sektor pertanian dan lingkungan harus dijaga agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Komitmen ini menjadi landasan utama dalam pengembangan pertanian organik di Kota Probolinggo.
Padi Organik: Solusi Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Kepala DKPPP Kota Probolinggo, Aries Santoso, menjelaskan bahwa penanaman padi organik bertujuan meningkatkan produktivitas panen dengan kualitas yang lebih baik. Metode ini mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia, yang berdampak positif bagi lingkungan. Pertanian organik juga terbukti meningkatkan kesuburan tanah, menjamin keamanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Program ini telah berjalan selama 3 tahun dan terus dikembangkan oleh DKPPP. Dengan lahan seluas 1 hektar, rata-rata panen padi organik mencapai 8 ton per periode tanam, dan dapat ditanam hingga 3 kali dalam setahun. Meskipun prosesnya lebih panjang dibandingkan dengan penanaman padi konvensional, padi organik di Kota Probolinggo diusahakan tetap bebas dari pestisida dan zat kimia, demi menjaga kelestarian lingkungan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun program ini menjanjikan, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah meningkatkan produktivitas agar dapat memenuhi kebutuhan pangan kota. Namun, komitmen Pemkot Probolinggo untuk mendukung pertanian organik menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan swasembada pangan dan menjaga kelestarian lingkungan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Ke depannya, Pemkot Probolinggo berencana untuk memperluas lahan pertanian organik dan memberikan pelatihan kepada petani agar lebih banyak petani yang terlibat dalam program ini. Dengan begitu, swasembada pangan tidak hanya menjadi target, tetapi juga menjadi realita yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Pemkot Probolinggo berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan pertanian organik sebagai solusi yang berkelanjutan untuk ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan
Pengembangan padi organik di Kota Probolinggo merupakan langkah strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan petani. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan pertanian organik sebagai solusi yang berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.