Produksi Ikan Lebak Meningkat: Nelayan Rasakan Kesejahteraan
Produksi tangkapan ikan di Kabupaten Lebak, Banten meningkat pada tahun 2024 menjadi 6.845 ton, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan nelayan setempat.
Kabupaten Lebak, Banten, mengalami peningkatan signifikan dalam produksi tangkapan ikan pada tahun 2024. Data terbaru menunjukkan peningkatan hingga 6.845 ton, naik dari 6.698 ton pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini membawa angin segar bagi perekonomian nelayan dan keluarga mereka di pesisir selatan Lebak.
Peningkatan ini berasal dari 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di wilayah tersebut. Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, Rizal Ardiansyah, menjelaskan bahwa cuaca yang kembali normal dan memasuki musim panen beberapa jenis ikan menjadi faktor kunci peningkatan hasil tangkapan. Nelayan kini lebih aktif melaut, memanfaatkan kondisi alam yang mendukung.
Jenis ikan yang melimpah antara lain tongkol lisong, kue, dan layur. Selain itu, jenis ikan pelagis seperti tuna, cakalang, dan tenggiri juga mengalami peningkatan populasi. Hal ini memberikan dampak positif bagi pendapatan nelayan, karena ikan-ikan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi, bahkan sebagian diekspor melalui perusahaan di Jakarta.
Populasi ikan pelagis yang melimpah ini ada kaitannya dengan kondisi perairan Samudra Hindia. Perairan tersebut dikenal memiliki kondisi air laut yang terbaik dan terdalam, menjadi habitat ideal bagi berbagai jenis ikan. Dengan peningkatan produksi hingga 6.845 ton, diperkirakan perputaran uang dari transaksi pelelangan ikan di 11 TPI mencapai ratusan miliar rupiah, dengan harga rata-rata Rp100.000 per kilogram.
Peningkatan pendapatan dirasakan langsung oleh para nelayan. Yanto, seorang nelayan di TPI Tanjung Panto, menuturkan bahwa tangkapannya meningkat dari 350 kilogram menjadi satu ton per hari. Hal serupa juga dialami oleh Rohman, nelayan tradisional di TPI Bayah, yang kini mampu mendapatkan hingga 200 kilogram ikan per hari, naik dari sebelumnya hanya 50 kilogram. Mereka merasakan dampak positifnya terhadap perekonomian keluarga.
Baik Rizal maupun para nelayan sepakat bahwa peningkatan ini berdampak positif terhadap kesejahteraan. Pendapatan yang meningkat signifikan, dari ratusan ribu menjadi jutaan rupiah dalam dua hari melaut, menunjukkan dampak nyata dari peningkatan produksi ikan ini terhadap kehidupan nelayan dan keluarga mereka di Kabupaten Lebak.
Kesimpulannya, peningkatan produksi tangkapan ikan di Kabupaten Lebak pada tahun 2024 memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan nelayan. Faktor cuaca, musim panen, dan kondisi perairan yang baik berkontribusi terhadap peningkatan hasil tangkapan dan pendapatan nelayan, menunjukkan potensi ekonomi kelautan yang besar di wilayah tersebut.