PT Energi Pelabuhan Indonesia Tingkatkan Layanan Green Port dengan Onshore Power Supply
PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) meningkatkan layanan infrastruktur Onshore Power Supply (OPS) untuk mendukung program green port ramah lingkungan, mengurangi emisi, dan hemat biaya operasional.

PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) mengumumkan peningkatan layanan infrastruktur onshore power supply (OPS) untuk mendukung program green port yang ramah lingkungan. Langkah ini diumumkan Direktur PT EPI, Andriyuda Siahaan, dalam keterangan pers di Makassar pada Jumat, 16 Mei 2024. Inovasi ini menjawab tantangan global untuk mengurangi emisi karbon di sektor maritim dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan.
Menurut Andriyuda Siahaan, "PT EPI menggandeng mitra strategis untuk mendukung OPS yang memungkinkan kapal memperoleh pasokan listrik langsung dari darat saat bersandar." Penerapan layanan berbasis keberlanjutan lingkungan dengan memperluas OPS telah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan akan terus dikembangkan di pelabuhan lainnya. EPI berkomitmen untuk mendukung inisiatif strategis Pelindo Group dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dan menurunkan jejak karbon.
Dengan sistem OPS, kapal dapat mematikan mesinnya saat bersandar, sehingga mengurangi emisi gas buangan, kebisingan, dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini selaras dengan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) dalam setiap kebijakan perusahaan. Langkah ini terbukti efektif dalam menurunkan biaya operasional kapal, sehingga banyak perusahaan pelayaran telah mengajukan permintaan untuk menggunakan layanan OPS.
Layanan OPS: Solusi Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya
Penerapan sistem OPS merupakan bukti nyata komitmen PT EPI dalam mendukung pelabuhan berwawasan lingkungan. Di Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, PT EPI telah menggunakan dua unit OPS. Dengan penambahan fasilitas baru ini, EPI memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan pelabuhan ramah lingkungan yang efisien dan andal. Tidak hanya ramah lingkungan, penggunaan OPS juga memberikan dampak positif secara ekonomi.
Berdasarkan simulasi, penggunaan OPS untuk kapal selama 8 jam dapat menghemat biaya hingga 30-50 persen dibandingkan dengan menggunakan BBM untuk genset kapal. Persentase penghematan ini bergantung pada jenis kapal dan konsumsi energinya. Penghematan biaya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan pelayaran untuk beralih ke sistem OPS.
PT EPI berencana untuk terus mengembangkan infrastruktur OPS di berbagai pelabuhan di Indonesia. Kerja sama dengan mitra strategis menjadi kunci keberhasilan pengembangan ini. Targetnya adalah untuk memperluas jangkauan layanan OPS dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi industri maritim Indonesia.
Rencana pengembangan ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan pelabuhan yang lebih berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program green port ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia.
Target Pengembangan di Masa Mendatang
Andriyuda Siahaan menjelaskan bahwa PT EPI menargetkan perluasan layanan OPS secara signifikan pada tahun 2025. Kerja sama dengan mitra strategis akan menjadi kunci untuk mencapai target tersebut. Mereka akan berfokus pada pengembangan infrastruktur yang handal dan efisien untuk memastikan kelancaran operasional sistem OPS.
Selain itu, PT EPI juga akan meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada para pengguna jasa pelabuhan mengenai manfaat penggunaan OPS. Hal ini penting untuk mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan ini secara lebih luas. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak kapal yang beralih ke sistem OPS dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor maritim.
PT EPI optimistis bahwa pengembangan layanan OPS akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri pelayaran dan lingkungan. Komitmen perusahaan terhadap prinsip ESG akan terus diimplementasikan dalam setiap kebijakan dan kegiatan operasional.
Ke depannya, PT EPI akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan inovasi teknologi untuk mendukung program green port di Indonesia. Mereka berharap dapat menjadi pelopor dalam pengembangan pelabuhan ramah lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dalam upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.