PT Timah, PLN, dan METI Tanam 1.500 Pohon Angsana di Bangka: Dorong Ketahanan Energi dan Kurangi Emisi
PT Timah, PLN, dan METI berkolaborasi menanam 1.500 pohon angsana di Bangka untuk mendukung ketahanan energi, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

PT Timah Tbk, PLN, dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melakukan aksi kolaboratif yang signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan ketahanan energi. Ketiga pihak tersebut telah menanam 1.500 bibit pohon angsana di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 1 Januari 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung target transisi energi nasional.
Inisiatif penanaman pohon angsana ini merupakan langkah konkret dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi subsidi energi. Ketua Bidang III METI, Ir. Widi Pancono, menjelaskan bahwa target transisi energi nasional sebesar 25 persen masih jauh dari tercapai, hanya sekitar 12-13 persen saat ini. Oleh karena itu, upaya peningkatan perlu dilakukan secara intensif dalam lima tahun ke depan. Program ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target tersebut.
Penanaman pohon angsana dipilih karena berbagai manfaatnya bagi lingkungan. Pohon ini dikenal mampu menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, dan mencegah erosi. Selain itu, perawatannya relatif mudah dan cocok dengan kondisi tanah di Bangka. Lebih lanjut, potensi pemanfaatan limbah kayu angsana sebagai woodchip untuk program co-firing PLN juga menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan jenis pohon ini.
Ketahanan Energi dan Manfaat Ekonomi
Ir. Widi Pancono menjelaskan lebih lanjut mengenai dampak positif dari program ini. "Dengan adanya kebun energi ini memiliki berbagai dampak, di satu sisi PT Timah telah melakukan perbaikan lingkungan dan juga membawa perekonomian untuk masyarakat, dimana dalam kegiatan ini nantinya masyarakat dapat terlibat dalam mengelola hasil dari woodchip atau limbah kayu ini nantinya," katanya. Ia juga memproyeksikan bahwa pohon angsana yang tinggi dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk menghidupi ratusan orang per hari.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pemanfaatan limbah kayu angsana sebagai woodchip akan membuka peluang kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Konsep bioenergi yang diusung menekankan pengembangan hutan energi di luar kawasan hutan, sehingga melibatkan langsung masyarakat setempat dalam prosesnya. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada batubara dari luar Bangka.
Asmen Operasi Pemeliharaan dan Pembangkit PT PLN Persero UPK Babel, Fajri Hutazami, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ini. Ia menyatakan bahwa program penanaman pohon angsana sangat mendukung program co-firing PLN yang bertujuan untuk menekan emisi karbon dan mempercepat transisi energi. Target pemanfaatan woodchip sebesar 60.000 ton di PLTU Air Anyir pada tahun 2025 menjadi motivasi utama dalam mendukung keberhasilan program ini.
Komitmen PT Timah terhadap Lingkungan
Departement Head Corporate Communication PT Timah, Anggi Siahaan, menegaskan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan. PT Timah telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk mendukung ketahanan energi, termasuk penggunaan energi ramah lingkungan dalam kegiatan operasional dan pengurangan karbon. "Inisiatif yang dilakukan PT Timah diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan dalam menghadapi tantangan industri global yang semakin berorientasi pada ekonomi hijau," ujarnya.
Program penanaman 1.500 pohon angsana ini merupakan bukti nyata komitmen PT Timah, PLN, dan METI dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih lestari dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif antara upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.