Puan Maharani Dukung Anak Korban Konflik Gaza-Ukraina
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menandatangani komitmen dukungan untuk anak-anak korban konflik di Gaza dan Ukraina selama KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak di Italia, menyerukan solusi inovatif dan perlindungan anak dalam konflik.
![Puan Maharani Dukung Anak Korban Konflik Gaza-Ukraina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140052.233-puan-maharani-dukung-anak-korban-konflik-gaza-ukraina-1.jpg)
Ketua DPR RI, Puan Maharani, secara resmi menyatakan dukungannya terhadap anak-anak yang menjadi korban konflik di Gaza dan Ukraina. Pernyataan dukungan ini disampaikan saat beliau menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak di Italia pada Minggu (2/2) waktu setempat. Langkah ini menandai komitmen Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak anak di tengah situasi global yang penuh tantangan.
Dalam keterangannya, Puan Maharani menekankan bahwa perang merupakan pelanggaran hak asasi anak yang paling serius. Beliau menggarisbawahi perlunya pendekatan inovatif untuk memperkuat perlindungan anak dan menciptakan dunia yang lebih aman bagi mereka. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik yang berdampak signifikan pada kehidupan anak-anak di zona konflik.
Puan Maharani juga menyoroti pentingnya menciptakan zona aman di daerah konflik, yang didukung oleh organisasi kemanusiaan internasional. Konflik bersenjata, menurutnya, telah menyebabkan peningkatan jumlah anak-anak yang tergusur, direkrut menjadi tentara, dan terluka. Beliau menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan konvensional saja tidaklah cukup untuk mengatasi permasalahan ini.
Sebagai solusi, Puan Maharani mengusulkan integrasi program perlindungan anak ke dalam lembaga keagamaan dan budaya. Langkah ini dirasa penting untuk menjangkau komunitas yang rentan dan memastikan perlindungan anak secara menyeluruh. Beliau juga menekankan pentingnya menyediakan tempat berlindung, akses pendidikan, dan layanan kesehatan bagi anak-anak korban perang.
Setelah menandatangani komitmen dukungan tersebut, Puan Maharani mengunjungi beberapa anak korban konflik, termasuk Roman Oleksiv, seorang anak penyintas perang Ukraina. Pertemuan ini semakin mengukuhkan tekadnya untuk memperjuangkan hak-hak anak yang terdampak konflik.
Puan Maharani menegaskan bahwa anak-anak berhak hidup dengan aman dan terbebas dari kekerasan. Ia menyatakan bahwa anak-anak yang terlibat dalam konflik sebagai korban, bukan penjahat, dan menekankan perlunya program rehabilitasi untuk membantu mereka berintegrasi kembali ke masyarakat.
Menurut Puan Maharani, pendidikan merupakan kunci untuk memberdayakan anak-anak, mengatasi eksploitasi, dan kemiskinan. Beliau mengakui bahwa pendidikan tradisional seringkali kesulitan menjangkau anak-anak yang paling terpinggirkan, khususnya mereka yang berada di zona perang, daerah pedesaan, dan kamp pengungsi. Oleh karena itu, komitmen dan dukungan dari semua pihak sangatlah krusial.
Kesimpulannya, komitmen Puan Maharani terhadap anak-anak korban konflik di Gaza dan Ukraina menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu hak asasi anak di dunia internasional. Upaya ini diharapkan dapat mendorong kerjasama global dalam melindungi dan memberdayakan anak-anak yang terdampak konflik.