Puan Maharani: Perjuangan untuk Hak Anak Korban Perang di Gaza dan Ukraina
Ketua DPR RI, Puan Maharani, berkomitmen mendukung anak-anak korban perang di Gaza dan Ukraina, menyerukan dukungan global untuk memastikan hak anak hidup tanpa perang.
![Puan Maharani: Perjuangan untuk Hak Anak Korban Perang di Gaza dan Ukraina](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220210.031-puan-maharani-perjuangan-untuk-hak-anak-korban-perang-di-gaza-dan-ukraina-1.jpg)
Ketua DPR RI, Puan Maharani, baru-baru ini menandatangani komitmen untuk mendukung anak-anak korban perang di Gaza dan Ukraina. Langkah ini diambil saat kunjungan beliau ke Italia dalam rangka KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Puan menyerukan partisipasi global dalam melindungi hak anak untuk hidup bebas dari konflik bersenjata.
Dalam keterangan tertulis dari kantornya, Senin lalu, Puan Maharani menekankan pentingnya pendekatan inovatif untuk memperkuat hak-hak anak dan menciptakan dunia yang lebih aman bagi mereka. Beliau menyatakan bahwa perang merupakan pelanggaran hak anak yang paling serius. Oleh karena itu, Puan mendesak semua pihak terkait untuk membentuk zona aman di daerah konflik, didukung oleh organisasi kemanusiaan internasional, guna melindungi anak-anak.
Puan menyoroti angka mengkhawatirkan anak-anak yang menjadi korban perang; tergusur, direkrut, dan bahkan mengalami kekerasan. Meskipun bantuan kemanusiaan tradisional penting, Puan menegaskan bahwa itu tidak cukup. Integrasi program perlindungan anak dalam lembaga agama dan budaya sangat diperlukan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik seperti di Gaza dan Ukraina.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Puan menyerukan bantuan berupa tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan medis bagi anak-anak korban perang. Setelah menandatangani komitmen tersebut, beliau mengunjungi beberapa anak yang selamat dari perang, termasuk Roman Oleksiv, korban perang Ukraina.
Puan Maharani menegaskan bahwa setiap anak berhak hidup aman dan mengkategorikan anak-anak tentara sebagai korban, bukan penjahat. Investasi dalam program rehabilitasi untuk membantu mereka kembali ke masyarakat sangat penting. Pendidikan dianggap sebagai alat yang paling ampuh, memberdayakan anak-anak, dan mengatasi eksploitasi serta kemiskinan yang masih dialami anak-anak di beberapa bagian dunia.
Puan juga menyoroti pentingnya dukungan karena pendidikan tradisional seringkali gagal menjangkau anak-anak yang paling terpinggirkan, terutama mereka yang berada di zona perang, daerah pedesaan, dan kamp pengungsi. Komitmen dan dukungan global sangat dibutuhkan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak korban konflik.
Kesimpulannya, komitmen Puan Maharani menunjukkan keprihatinan Indonesia terhadap isu hak anak korban perang. Seruan untuk kerjasama internasional dan pendekatan holistik dalam melindungi anak-anak merupakan langkah penting dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan aman bagi generasi mendatang.