Pulau Galang, Pernah Jadi Pusat COVID-19, Disiapkan RI untuk Perawatan Medis Korban Gaza
Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Pulau Galang sebagai salah satu alternatif lokasi perawatan medis bagi korban konflik Gaza. Simak detail rencana besar ini.

Pemerintah Indonesia secara aktif tengah mempersiapkan skema bantuan kemanusiaan bagi korban konflik di Gaza, Palestina. Salah satu inisiatif penting adalah penyediaan fasilitas perawatan medis di Indonesia bagi warga Gaza yang terluka.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, pada Kamis (07/8) di Jakarta, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan tegas terkait bantuan ini. Fokus utama adalah memberikan penanganan medis komprehensif bagi mereka yang membutuhkan.
Rencana ini mencakup penampungan hingga ribuan korban, dengan Pulau Galang di Kepulauan Riau menjadi salah satu opsi utama. Pemilihan lokasi ini didasari oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai, mengingat sejarahnya sebagai pusat penanganan krisis.
Pulau Galang sebagai Pilihan Utama
Pulau Galang, yang terletak di Kepulauan Riau, kembali menjadi sorotan sebagai lokasi strategis untuk misi kemanusiaan. Pulau ini sebelumnya pernah difungsikan sebagai pusat penampungan pengungsi dan fasilitas penanganan pandemi COVID-19.
Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan bahwa infrastruktur yang sudah ada di Pulau Galang menjadi pertimbangan utama. "Kita juga lagi sedang lihat karena waktu itu pernah dipakai untuk tempat perawatan COVID. Jadi infrastrukturnya sudah di sana," ujarnya.
Selain Pulau Galang, pemerintah juga terus mengevaluasi alternatif lokasi lain untuk memastikan kapasitas dan fasilitas yang optimal. Pemilihan lokasi ini sangat krusial untuk menjamin kualitas perawatan yang akan diberikan kepada para korban.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menambahkan bahwa fasilitas kesehatan di Pulau Galang dinilai memadai. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan bantuan yang efektif dan terkoordinasi.
Rencana Skala Besar dan Syarat Internasional
Presiden RI Prabowo Subianto telah menyampaikan kepada negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mengenai kesediaan Indonesia untuk memberikan perawatan medis. Jumlah korban yang direncanakan akan dirawat dapat mencapai seribu hingga dua ribu orang.
Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa kesediaan Indonesia ini memiliki syarat penting. "Tentu saja dengan persetujuan dari seluruh pihak terkait, dari negara-negara tetangganya langsung, Yordania, Mesir, dan tentu saja otoritas Palestina itu sendiri," jelas Sugiono.
Keterlibatan anggota keluarga korban juga menjadi pertimbangan dalam perencanaan ini, mengingat kondisi psikologis dan kebutuhan dukungan bagi para pasien. Hal ini menunjukkan pendekatan holistik dalam misi kemanusiaan yang diusung Indonesia.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan global. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban penderitaan yang dialami oleh rakyat Gaza akibat konflik berkepanjangan.