Kemlu RI Apresiasi Pembangunan RSIA Indonesia di Gaza: Harapan Baru untuk Pemulihan Infrastruktur
Kementerian Luar Negeri RI memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza City oleh Aqsa Working Group (AWG) dan Maemuna Center, sebagai bentuk dukungan pemulihan infrastruktur Jalur Gaza.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza City. Inisiatif ini digagas oleh dua organisasi masyarakat Indonesia, yaitu Aqsa Working Group (AWG) dan Maemuna Center, sebagai upaya membantu pemulihan infrastruktur Jalur Gaza pasca agresi Israel. Proyek ini diumumkan pada Jumat, 14 Maret 2024, di Kantor Kemlu RI, Jakarta.
Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Ahrul Tsani Fathurrahman, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek ini. "Kami mengapresiasi upaya AWG dan Maemuna Center dalam menginisiasi proyek pembangunan RSIA Indonesia di Gaza," ujarnya. Beliau menekankan bahwa inisiatif ini merefleksikan komitmen berkelanjutan organisasi masyarakat Indonesia untuk membantu rakyat Palestina.
Pembangunan RSIA ini dinilai sebagai langkah tepat, mengingat besarnya kebutuhan dana rekonstruksi Gaza yang mencapai sekitar 53 miliar dolar AS (sekitar Rp869,4 triliun), seperti yang disepakati negara-negara Arab. Inisiatif ini juga sejalan dengan pandangan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta, yang mendorong Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam membantu saudara-saudara Muslim di Gaza.
Dukungan Kemlu RI dan Inisiatif Lain
Kemlu RI menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh inisiatif kemanusiaan ini melalui koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah Palestina dan negara-negara tetangga. Dukungan ini bukan yang pertama kalinya; sebelumnya, berbagai organisasi kemanusiaan Indonesia juga telah berkontribusi dalam pemulihan Gaza, seperti renovasi RS Indonesia di Gaza Utara oleh MER-C dan Baznas, serta pembangunan masjid semi permanen oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Ahrul Tsani Fathurrahman menambahkan bahwa koordinasi yang baik antar lembaga sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Hal ini akan menjamin efektivitas bantuan dan menghindari duplikasi usaha. Dengan demikian, bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak yang maksimal bagi masyarakat Gaza.
Komitmen Indonesia dalam membantu Palestina terus berlanjut. Dukungan ini tidak hanya bersifat material, tetapi juga menunjukkan solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Spesifikasi RSIA Indonesia di Gaza City
RSIA Indonesia di Gaza City direncanakan dibangun di atas lahan wakaf seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Lokasi pembangunan berada di dekat RS Anak Al-Rantisi yang mengalami kerusakan parah, sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang lebih komprehensif bagi masyarakat sekitar.
Proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp402 miliar ini akan dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Rencananya, RSIA ini akan memiliki 100 tempat tidur rawat inap, serta fasilitas gawat darurat, ICU, ruang persalinan, ruang bedah, poliklinik, dan laboratorium. Fasilitas yang lengkap ini diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas di Gaza.
Dengan adanya RSIA Indonesia ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Gaza, serta membantu pemulihan pasca konflik.
Kehadiran RSIA ini menjadi simbol nyata solidaritas dan kepedulian Indonesia terhadap rakyat Palestina, sekaligus bukti nyata komitmen Indonesia dalam membantu pemulihan infrastruktur di Jalur Gaza.