RSIA Indonesia di Gaza: Wujud Solidaritas untuk Perempuan dan Anak Palestina
Maemuna Center dan AWG membangun RSIA di Gaza untuk mengatasi krisis kesehatan ibu dan anak, ditandai dengan penggalangan dana tahap awal Rp193 miliar dari total kebutuhan Rp386 miliar.

Jakarta, 7 Maret 2025 - Sebuah inisiatif kemanusiaan penting tengah berlangsung di tengah krisis kemanusiaan di Gaza. Yayasan Maemuna Center Indonesia, berkolaborasi dengan Aqsa Working Group (AWG), memulai pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza, Palestina. Pembangunan ini dipicu oleh laporan Komisioner HAM PBB yang mengungkap fakta mengerikan: sekitar 70 persen korban genosida di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, banyak yang menderita tanpa akses perawatan memadai.
Ketua Maemuna Center Indonesia, Onny Firyanti Hamidi, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat lalu, menekankan urgensi pembangunan RSIA ini. "Banyak ibu yang terpaksa melahirkan tanpa anestesi, dan anak-anak menjalani amputasi tanpa obat penghilang rasa sakit," ujarnya, menggambarkan situasi darurat kemanusiaan yang membutuhkan respons cepat dan konkret.
Ketiadaan fasilitas kesehatan khusus ibu dan anak di Gaza menjadi latar belakang utama proyek ini. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan ibu dan anak di wilayah yang tengah dilanda konflik tersebut, sekaligus menjadi simbol nyata kepedulian Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Rumah Sakit yang Berharap
Presidium Aqsa Working Group, Rifa Berliana Arifin, menjelaskan proses pembangunan RSIA Indonesia. Tim perencana telah dibentuk dan menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza. RSIA ini akan dibangun di atas lahan wakaf seluas 5.000 meter persegi yang berlokasi di dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Gaza City.
Bangunan RSIA Indonesia yang direncanakan terdiri dari empat lantai, termasuk basement, dengan total luas bangunan mencapai 10.310 meter persegi. Proyek ini melibatkan para ahli berpengalaman di bidang pembangunan rumah sakit kemanusiaan, seperti arsitek Riza A. Chairil dan Ir. Edy Wahyudi, mantan Site Manager Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Rifa juga menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Kampanye Bersama Penggalangan Bantuan Kemanusiaan bagi Gaza yang diprakarsai oleh Kementerian Luar Negeri RI, didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Zakat Nasional (Baznas), dan lebih dari 30 organisasi kemanusiaan lainnya di Indonesia. Kampanye ini merepresentasikan komitmen kuat pemerintah dan organisasi kemanusiaan Indonesia dalam memperkuat solidaritas dan aksi nyata untuk rakyat Palestina.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan RSIA Indonesia di Gaza mencapai Rp386 miliar. Tahap awal penggalangan dana telah dimulai dengan target Rp193 miliar.
Spesifikasi RSIA Indonesia di Gaza
- Lokasi: Gaza City, dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi
- Luas Tanah: 5.000 meter persegi
- Luas Bangunan: 10.310 meter persegi
- Jumlah Lantai: 4 lantai (termasuk basement)
- Biaya Pembangunan: Rp386 miliar (target penggalangan dana tahap awal: Rp193 miliar)
Pembangunan RSIA Indonesia di Gaza bukan hanya sekadar proyek konstruksi, melainkan wujud nyata kepedulian dan solidaritas internasional terhadap penderitaan rakyat Palestina, khususnya kaum perempuan dan anak-anak. Semoga pembangunan RSIA ini dapat segera terwujud dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Gaza.