Pupuk Indonesia Gelar 'Tebus Bersama' Pupuk Subsidi di Bukittinggi, Dukung Ketahanan Pangan Nasional
PT Pupuk Indonesia menggelar program 'Tebus Bersama' pupuk subsidi di Bukittinggi untuk membantu petani dan mendukung ketahanan pangan nasional, dengan harapan penyerapan pupuk bersubsidi meningkat dan harga terjangkau.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar program 'Tebus Bersama' di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada Kamis, 24 April 2024. Program ini bertujuan untuk memudahkan petani dalam menebus pupuk subsidi dan mendukung ketahanan pangan nasional, sesuai dengan misi Asta Cita Presiden. Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara Pupuk Indonesia, pemerintah daerah, dan kios pupuk subsidi, dengan fokus pada peningkatan akses dan distribusi pupuk bersubsidi yang lebih efisien.
Senior Manager Regional 1A Pupuk Indonesia, Benny Farlo, menjelaskan bahwa pupuk merupakan faktor penting dalam pertanian tradisional dan berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi petani. Program 'Tebus Bersama' dirancang untuk meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi, mempermudah proses penebusan, dan memastikan petani mendapatkan pupuk sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Pupuk Indonesia berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih mudah dan mekanisme distribusi yang lebih sederhana bagi para petani di seluruh Indonesia.
Kegiatan 'Tebus Bersama' di Bukittinggi dipusatkan di Kios Pupuk Subsidi Nikifora di Sanjai. Petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) hanya perlu membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan uang tunai untuk menebus pupuk, menggunakan aplikasi yang telah diunduh oleh pemilik kios. Pupuk Indonesia berkomitmen untuk mengatasi kendala di lapangan, seperti masalah HET, kelangkaan pupuk, dan lainnya dengan respon yang cepat dan tepat.
Memudahkan Akses Pupuk Subsidi untuk Petani
Program 'Tebus Bersama' merupakan wujud nyata dukungan Pupuk Indonesia terhadap petani, pedagang pupuk, dan pemerintah daerah dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan adanya program ini, diharapkan petani dapat memperoleh pupuk bersubsidi dengan lebih mudah dan harga yang terjangkau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia.
Manager Penjualan Wilayah Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau, Fajar Ahmad, menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen, mulai dari pengecer hingga distributor, untuk mencapai swasembada pangan. Ketersediaan pupuk yang terjamin merupakan kunci keberhasilan program ini. Program 'Tebus Bersama' bertujuan untuk memastikan petani mendapatkan pupuk bersubsidi dengan harga terjangkau dan ketersediaan yang terjamin.
Kepala Dinas Pertanian Bukittinggi, Hendry, menyambut baik program ini dan meminta komitmen dari para petani untuk memanfaatkan pupuk subsidi dengan baik. Ia juga menyampaikan bahwa stok pupuk subsidi di Bukittinggi aman dan berterima kasih kepada Pupuk Indonesia atas fasilitasi yang diberikan. Harapannya, kelompok tani tidak mengalami kelangkaan pupuk agar dapat terus melakukan penanaman setelah panen.
Target Penyerapan Pupuk Subsidi
Pemerintah menargetkan 100 persen penerima pupuk subsidi pada tahun 2025. Saat ini, realisasi penyerapan pupuk urea mencapai 15,9 persen dan pupuk NPK sebesar 23,5 persen. Program 'Tebus Bersama' diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut dengan mempermudah akses dan distribusi pupuk subsidi kepada para petani.
Dengan adanya program ini, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Pupuk Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Kerja sama yang baik antara Pupuk Indonesia, pemerintah, dan petani sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Kesimpulannya, program 'Tebus Bersama' yang digagas Pupuk Indonesia merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memastikan akses pupuk subsidi yang mudah dan terjangkau bagi para petani di Indonesia. Keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama yang erat antara semua pihak yang terlibat.