Ramadhan di Mimika: Momentum Kebersamaan dan Pembangunan
FKUB Mimika mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum membangun daerah dan mempererat ukhuwah antar umat beragama pasca Pilkada 2024.

Bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, diharapkan menjadi momentum untuk membangun daerah tersebut lebih baik lagi. Hal ini disampaikan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mimika, menanggapi kondusivitas situasi pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Jeffry Hutagalung, menyampaikan imbauan tersebut di Timika pada Senin, 3 Juli 2024.
Menurut Hutagalung, perbedaan pilihan dalam Pilkada 2024 lalu tidak boleh memecah belah masyarakat Mimika. Bulan Ramadhan, dengan nilai-nilai spiritualitas dan kebersamaan yang terkandung di dalamnya, menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi antar umat beragama. Ia berharap momentum ini dapat mendorong terciptanya suasana yang lebih harmonis dan rukun di tengah masyarakat.
Imbauan tersebut juga menekankan pentingnya menjaga kesucian bulan Ramadhan. FKUB mengimbau masyarakat untuk menaati arahan pemerintah daerah terkait pembatasan jam operasional tempat hiburan malam dan penjualan minuman beralkohol. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Menjaga Kondusivitas dan Toleransi di Mimika
Jeffry Hutagalung berharap situasi keamanan yang kondusif hingga kini dapat tetap terjaga hingga perayaan Idul Fitri. Keberlangsungan keamanan dan ketertiban sangat penting untuk memastikan perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar dan khidmat. Hal ini juga menjadi bagian penting dari upaya membangun Mimika yang lebih baik.
Lebih lanjut, Hutagalung menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Ia mengajak seluruh masyarakat Mimika untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, serta menjaga harmoni sosial di tengah keberagaman. Sikap saling menghargai ini menjadi kunci utama dalam membangun kebersamaan dan persatuan.
FKUB juga berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri. Bulan penuh berkah ini, menurut Hutagalung, merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, berbuat kebaikan, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan kebaikan dan persaudaraan.
Ramadhan sebagai Momentum Perbaikan Diri dan Pembangunan Mimika
Selain sebagai momentum untuk mempererat ukhuwah antar umat beragama, Ramadhan juga diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pembangunan Mimika. Dengan semangat kebersamaan dan saling mendukung, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam memajukan daerahnya. Hal ini sejalan dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
FKUB mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama membangun Mimika yang lebih baik, lebih maju, dan lebih harmonis. Dengan semangat kebersamaan dan toleransi, diharapkan Mimika dapat mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai sektor kehidupan. Partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Momentum Ramadhan ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi terciptanya Mimika yang lebih damai, sejahtera, dan religius. Dengan komitmen bersama untuk menjaga kerukunan dan toleransi, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan, Mimika dapat meraih masa depan yang lebih cerah.
"Sebagai umat beragama senantiasa harus saling mendukung dan menghargai terutama umat Islam yang sementara menjalankan ibadah puasa," ujar Jeffry Hutagalung. Ia menambahkan bahwa bulan puasa merupakan bulan yang penuh keberkahan dan kesempatan untuk memaksimalkan amal kebaikan serta memperbaiki diri.
Dengan berakhirnya bulan Ramadhan dan datangnya Idul Fitri, diharapkan masyarakat Mimika dapat merayakannya dengan penuh suka cita dan tetap menjaga kondusivitas daerah. Semoga momentum Ramadhan ini dapat membawa dampak positif bagi pembangunan dan kerukunan di Kabupaten Mimika.