Ratusan Penumpang Kapal Roro Tujuan Riau Tertahan di Pelabuhan Punggur Batam
Kepadatan penumpang dan cuaca buruk menyebabkan ratusan penumpang kapal Roro tujuan Riau tertahan di Pelabuhan Punggur Batam, Senin (24/3), dan harus menunggu keberangkatan esok hari.

Sejumlah penumpang kapal roll-on/roll-off (Roro) tujuan Pelabuhan Mengkapan, Riau, tertahan di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (24/3). Kejadian ini disebabkan oleh kepadatan penumpang yang luar biasa dan kondisi cuaca buruk yang mempengaruhi jadwal keberangkatan kapal. Ratusan penumpang, termasuk anak-anak, terpaksa harus menginap di pelabuhan dan menunda perjalanan mereka.
Salah satu penumpang, Fitri (44) beserta anaknya, yang telah memesan tiket secara daring melalui aplikasi Ferizy sejak Jumat (21/3), mengaku kecewa karena tidak dapat berangkat sesuai jadwal yang tertera di tiket, yaitu pukul 16.00 - 18.00 WIB. Mereka tiba di Pelabuhan Punggur pukul 14.30 WIB dan menunggu di ruang tunggu. Namun, kapal Roro tujuan Mengkapan berangkat lebih awal pukul 15.30 WIB, dan Fitri beserta beberapa penumpang lainnya tidak dapat naik karena kapal telah penuh sesak.
Petugas pelabuhan menjelaskan bahwa kapal tersebut berangkat lebih cepat karena muatan sudah penuh dan otoritas pelabuhan melarang penambahan penumpang. Selain itu, keterlambatan juga disebabkan oleh kondisi cuaca buruk yang mempengaruhi perjalanan kapal. Fitri dan penumpang lain dijanjikan akan diberangkatkan pada Selasa (25/3) pukul 13.00 WIB dengan kapal yang berbeda.
Penumpang Tujuan Mengkapan dan Rute Lainnya Terdampak
Tidak hanya penumpang tujuan Mengkapan yang terdampak, Fitri juga menyebutkan bahwa penumpang dengan tujuan Buton dan Dumai juga mengalami nasib serupa dan harus menunggu keberangkatan esok hari. Situasi ini menimbulkan kekesalan di kalangan penumpang karena tiket yang dibeli secara daring tidak menjamin keberangkatan sesuai jadwal. Mereka mempertanyakan efektifitas sistem pemesanan tiket daring jika tetap memungkinkan terjadinya penundaan dan kepadatan penumpang.
Beringin Mega, Branch Manager PT Jembatan Nusantara Cabang Batam, membenarkan adanya sejumlah penumpang yang tidak terangkut pada Senin (24/3). Ia menjelaskan bahwa kapal berangkat lebih awal karena muatan telah penuh dan dilarang menambah penumpang oleh otoritas pelabuhan. Beringin memastikan bahwa penumpang yang tertahan akan diberangkatkan pada Selasa (25/3) pukul 16.00 WIB dengan kapal CMA. Pihak pengelola pelabuhan menyediakan ruang tunggu dengan fasilitas yang memadai bagi para penumpang yang menunggu keberangkatan.
"Kapal berangkat tadi 15.30 WIB memang dipercepat, muatan sudah penuh, udah ditahan oleh otoritas BTPD tidak boleh menambah," kata Beringin, menjelaskan alasan percepatan keberangkatan kapal. Ia juga menekankan bahwa para penumpang yang tertunda dapat menggunakan fasilitas ruang tunggu yang tersedia di pelabuhan.
Antisipasi Kejadian Serupa
Kejadian ini menyoroti perlunya peningkatan sistem manajemen penumpang dan koordinasi yang lebih baik antara pihak pelabuhan, operator kapal, dan penyedia layanan tiket daring. Sistem pemesanan tiket daring yang seharusnya memberikan kepastian jadwal keberangkatan, nyatanya tidak mampu mencegah terjadinya penumpukan penumpang dan penundaan keberangkatan. Perlu adanya evaluasi dan perbaikan sistem untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang dan memberikan kepastian kepada para penumpang.
Selain itu, antisipasi terhadap kondisi cuaca buruk juga perlu ditingkatkan. Informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kondisi cuaca dan potensi keterlambatan harus disampaikan kepada para penumpang agar mereka dapat mempersiapkan diri dan menghindari kerugian. Peningkatan koordinasi dan transparansi informasi akan membantu meminimalisir dampak negatif bagi para penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut.
Perlu adanya peningkatan kapasitas sarana dan prasarana pelabuhan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, terutama pada musim-musim ramai. Hal ini dapat mengurangi kepadatan penumpang dan meminimalisir risiko penundaan keberangkatan. Dengan demikian, pelayanan transportasi laut dapat berjalan lebih efisien dan memberikan kepuasan bagi para penumpang.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak terkait untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan manajemen transportasi laut agar lebih terintegrasi dan mampu memberikan kenyamanan serta kepastian bagi para pengguna jasa.