Libur Waisak 2025: Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Batam Centre, 9 Kapal Tambahan Dikerahkan
Lonjakan penumpang di Terminal Feri Internasional Batam Centre selama libur Waisak 2025 membuat pengelola menambah sembilan kapal untuk melayani rute Singapura dan Malaysia.

Terminal Feri Internasional Batam Centre di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami lonjakan penumpang yang signifikan selama libur panjang Waisak 2025. Lonjakan ini terutama terlihat pada rute menuju Singapura dan Malaysia, memaksa pengelola pelabuhan untuk menambah sembilan kapal guna memenuhi kebutuhan transportasi. Kenaikan jumlah penumpang ini terjadi sejak Jumat (9/5) hingga Selasa (13/5) 2025.
Menurut Staf Kepala Pos Kesyahbandaran Pelabuhan Batam Centre, Erik Mario Sihotang, lonjakan penumpang sangat terasa. Data menunjukan kedatangan warga negara asing (WNA) dari Singapura mencapai sekitar 12.577 orang, sementara keberangkatan Warga Negara Indonesia (WNI) ke luar negeri pada Senin (12/5) mencapai sekitar 4.000 orang. Kondisi ini memaksa pihak pelabuhan untuk mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi kepadatan penumpang.
Untuk mengatasi lonjakan penumpang, tujuh kapal tambahan dikerahkan untuk rute Batam-Singapura dan dua kapal untuk rute Batam-Malaysia. Kapal-kapal tambahan ini beroperasi mulai tanggal 9 hingga 13 Mei 2025. Namun, lonjakan penumpang yang signifikan, khususnya di rute Batam-Malaysia, sempat menyebabkan beberapa penumpang tertinggal karena penuhnya kapasitas kapal.
Penambahan Kapal dan Tantangan Operasional
Meskipun penambahan kapal dilakukan, tetap ada tantangan operasional yang dihadapi. Erik Mario menjelaskan bahwa keterbatasan ponton dermaga menjadi kendala utama. Penumpukan penumpang di lantai dasar terminal juga menjadi perhatian, sehingga pihak pelabuhan memprioritaskan penumpang yang akan berangkat satu jam sebelum keberangkatan untuk naik ke atas kapal. Hal ini dilakukan untuk mengelola arus penumpang agar tetap terkendali.
Secara umum, frekuensi keberangkatan kapal ke Singapura mencapai sekitar 50 trip per hari, sementara ke Malaysia hanya sekitar 20 trip per hari. Perbedaan jumlah trip ini berkontribusi pada keterbatasan pelayanan di jalur Batam-Malaysia selama liburan. Lonjakan arus kedatangan bahkan mencapai 56 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Khusus kedatangan WNA dari Singapura, tercatat sekitar 12.577 penumpang. Sementara untuk keberangkatan WNI keluar negeri pada Senin (12/5), jumlahnya mencapai sekitar 4.000 orang," ujar Erik Mario. Ia menambahkan bahwa penumpang yang tidak kebagian kapal di rute Malaysia diarahkan ke Pelabuhan Harbor Bay, sementara rute Singapura masih dapat terlayani.
Antisipasi dan Solusi
Dengan adanya penambahan sembilan kapal, pengelola Terminal Feri Internasional Batam Centre berupaya untuk memastikan kelancaran arus keluar-masuk penumpang selama periode libur panjang Waisak. Namun, keterbatasan infrastruktur pelabuhan tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi. Pihak pengelola berharap agar ke depannya, permasalahan ini dapat diatasi dengan peningkatan fasilitas dan infrastruktur pelabuhan.
Penambahan kapal ini merupakan upaya untuk mengatasi lonjakan penumpang yang signifikan dan memastikan kenyamanan serta keamanan para penumpang. Meskipun demikian, pihak pengelola juga menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang dari para penumpang agar dapat menghindari penumpukan dan keterlambatan.
Meskipun terdapat kendala operasional, penambahan kapal berhasil mengurangi dampak lonjakan penumpang dan menjaga kelancaran arus transportasi laut selama libur Waisak. Pengelola pelabuhan berharap dapat terus meningkatkan pelayanan dan mengantisipasi lonjakan penumpang di masa mendatang.
Langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihak pengelola pelabuhan menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang. Semoga di masa mendatang, peningkatan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan dapat mengatasi tantangan operasional yang ada.