Rayakan HUT ke-80 RI, Kemenko Perekonomian Semangat Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Kemenko Perekonomian rayakan HUT ke-80 RI dengan komitmen kerja nyata. Bagaimana strategi mereka menghadapi tantangan ekonomi global dan mempertahankan capaian positif Indonesia?

Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Republik Indonesia baru saja merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI. Perayaan ini dilaksanakan dengan semangat membara untuk terus bekerja nyata. Mereka bertekad menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang kompleks di era globalisasi saat ini.
Upacara bendera peringatan HUT ke-80 RI diselenggarakan di Graha Sawala, Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertindak sebagai inspektur upacara. Beliau menyampaikan pidato inspiratif mengenai makna kemerdekaan masa kini.
Menurut Menko Airlangga, kemerdekaan saat ini dimaknai lebih luas dari sekadar kebebasan fisik. Kemerdekaan kini menuntut generasi penerus untuk mengisi dengan kontribusi nyata. Terutama dalam memperkuat fondasi perekonomian bangsa demi kesejahteraan bersama.
Makna Kemerdekaan dan Dinamika Tantangan Ekonomi
Menko Airlangga Hartarto menekankan bahwa makna kemerdekaan telah berevolusi seiring waktu. Jika dahulu berfokus pada pembebasan dari penjajahan, kini kemerdekaan menuntut kerja keras. Ini untuk mengatasi berbagai isu ekonomi yang muncul akibat globalisasi.
Delapan dekade perjalanan bangsa Indonesia dipenuhi dengan dinamika perjuangan dan pembangunan. Dari upaya merebut kedaulatan hingga menghadapi gejolak global. Namun, bangsa ini selalu menunjukkan daya juang dan ketangguhan yang luar biasa. Ini menjadi modal penting dalam menghadapi masa depan.
Tugas utama generasi saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan aksi konkret. Khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berubah. Kemenko Perekonomian berkomitmen penuh untuk mewujudkan hal tersebut. Mereka berupaya menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Capaian Positif Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global
Meskipun kondisi geopolitik dan perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian, Indonesia berhasil menunjukkan performa ekonomi yang tangguh. Hal ini tercermin dari berbagai indikator makroekonomi yang positif. Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh elemen bangsa.
Data menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif sebesar 5,12 persen secara tahunan pada kuartal II 2025. Inflasi juga berhasil dijaga pada level 2,37 persen per Juli 2025. Angka ini menunjukkan stabilitas harga yang baik di tengah fluktuasi global.
Selain itu, pemerintah juga berhasil menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,76 persen per Februari 2025. Tingkat kemiskinan juga menurun menjadi 8,47 persen per Maret 2025. Capaian ini didukung oleh penciptaan 1,2 juta lapangan pekerjaan baru selama semester I 2025. Ini menunjukkan keberhasilan program strategis dan visi Asta Cita di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Apresiasi Pengabdian Melalui Satyalancana Karya Satya
Dalam momentum perayaan HUT ke-80 RI, Kemenko Perekonomian juga memberikan penghargaan kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penghargaan ini berupa Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penghargaan ini dianugerahkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menko Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan tanda kehormatan tersebut. Penghargaan ini diberikan kepada PNS yang telah mengabdi dengan setia kepada negara. Mereka telah berbakti selama 10 tahun, 20 tahun, hingga 30 tahun. Ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Pemberian Satyalancana Karya Satya ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh aparatur negara. Ini untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme. Pengabdian mereka sangat penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Ini juga memperkuat Kemenko Perekonomian dalam menghadapi tantangan ke depan.