Menko Airlangga Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen di 2025
Menko Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen di tahun 2025, didukung dukungan parlemen dan stimulus kebijakan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen di tahun 2025. Pernyataan optimis tersebut disampaikan di Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa. Kepercayaan diri ini muncul ditengah ketidakpastian ekonomi global.
Dukungan Pemerintah dan Stimulus Ekonomi
Airlangga menjelaskan bahwa optimisme ini didasari oleh dukungan kuat parlemen terhadap pemerintahan, yang mencapai lebih dari 80 persen, serta popularitas pemerintahan yang melampaui angka 82 persen. Dukungan politik yang kuat ini, menurutnya, menjadi modal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Selain itu, berbagai stimulus kebijakan ekonomi telah disiapkan pemerintah untuk mencapai target tersebut.
Berbagai stimulus telah diluncurkan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk optimalisasi bantuan sosial, paket stimulus Ramadhan dengan diskon tiket pesawat 10 persen, dan pengurangan tarif listrik sebesar 50 persen pada Januari hingga Februari 2025. Pemerintah juga memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan perputaran ekonomi di pedesaan. Airlangga mencontohkan, program MBG yang awalnya hanya berputar Rp1 miliar per tahun di tingkat desa, kini mampu meningkatkan perputaran uang hingga Rp5-6 miliar per tahun, berdampak positif pada ekonomi akar rumput.
Tantangan Global dan Ketahanan Ekonomi Indonesia
Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini lebih rendah pasca pandemi COVID-19, berkisar antara 2,7 hingga 3,3 persen, Airlangga menekankan bahwa Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonomi yang stabil. Ia menjabarkan sejumlah tantangan global seperti ketegangan geopolitik, pembatasan ekspor semikonduktor, dan inflasi tinggi di Amerika Serikat.
Meskipun menghadapi tantangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga. Pada kuartal IV 2024, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen (yoy), mengungguli beberapa negara lain seperti Singapura (4,3 persen), Arab Saudi (4,4 persen), dan Malaysia (4,8 persen). Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03 persen. Pertumbuhan ini sejalan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina, bahkan lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain yang pertumbuhan ekonominya di bawah 5 persen.
Stabilitas Ekonomi dan Kinerja Ekspor
Dari sisi stabilitas ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Januari 2025 mencapai 0,76 persen (yoy). Pemerintah juga berhasil menjaga surplus neraca perdagangan selama 57 bulan berturut-turut, dengan nilai mencapai 31 miliar dolar AS. Kinerja ekspor komoditas utama seperti nikel dan logam mulia juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing tumbuh sebesar 17,3 persen dan 18,3 persen.
Prestasi ekonomi ini memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, mendukung upayanya untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan BRICS. Dengan berbagai faktor pendukung dan strategi yang telah disiapkan, Menko Airlangga optimistis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut.
Kesimpulan
Optimisme Menko Airlangga terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen di tahun 2025 didasari oleh dukungan politik yang kuat, stimulus ekonomi yang tepat sasaran, serta ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global. Capaian positif di berbagai sektor ekonomi, termasuk surplus neraca perdagangan dan pertumbuhan ekspor, semakin memperkuat keyakinan tersebut. Namun, tetap diperlukan pengawasan dan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan tercapainya target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan.