Razia Keselamatan Kapuas 2025 di Bengkayang: 40 Pelanggaran di Hari Pertama
Operasi Keselamatan Kapuas 2025 di Bengkayang telah menjaring 40 pelanggaran lalu lintas pada hari pertama, dengan sebagian besar pelanggaran terkait penggunaan helm dan sabuk pengaman, serta upaya edukasi keselamatan berkendara juga dilakukan.

Bengkayang, Kalimantan Barat - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bengkayang menggelar Operasi Keselamatan Kapuas 2025. Hasilnya? Pada hari pertama razia, 17 Februari 2025, terjaring 40 pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Bengkayang. Angka ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian setempat.
Operasi Keselamatan Kapuas 2025: Tegas Namun Humanis
Kapolres Bengkayang, AKBP Teguh Nugroho, menekankan pentingnya operasi ini. Operasi tersebut dilakukan dengan pendekatan tegas, namun tetap mengedepankan sisi humanis. "Kami ingin masyarakat semakin peduli terhadap keselamatan mereka sendiri," ujar Kapolres. Penggunaan helm dan sabuk pengaman, serta kepatuhan pada rambu lalu lintas, menjadi fokus utama operasi ini.
Operasi Keselamatan Kapuas 2025 menargetkan delapan pelanggaran utama. Diantaranya: pengendara sepeda motor tanpa helm SNI, pengemudi roda empat tanpa safety belt, boncengan lebih dari satu orang, berkendara di bawah pengaruh alkohol, penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, melawan arus, dan kendaraan overload atau over dimensi.
Operasi yang berlangsung selama 14 hari, dari 17 Februari hingga 2 Maret 2025, diharapkan dapat menekan angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib di Bengkayang. Kapolres berharap operasi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Rincian Pelanggaran dan Sanksi
Kasat Lantas Polres Bengkayang, Iptu Sunarli, merinci hasil razia hari pertama. Sebanyak 32 pengendara diberi teguran, sementara 8 pelanggar lainnya dikenai tilang karena pelanggaran yang berpotensi membahayakan. "Pelanggaran masih didominasi pengendara sepeda motor tanpa helm," kata Iptu Sunarli. Padahal, penggunaan helm sangat penting untuk mengurangi risiko cedera fatal saat kecelakaan.
Pihak Satlantas tidak hanya fokus pada penindakan. Edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara juga menjadi prioritas. "Kami ingin masyarakat lebih memahami pentingnya keselamatan di jalan raya," tambah Iptu Sunarli. Upaya edukasi ini diharapkan dapat menciptakan budaya berkendara yang lebih bertanggung jawab.
Statistik Kecelakaan Lalu Lintas di Bengkayang
Data kecelakaan lalu lintas di Bengkayang cukup mengkhawatirkan. Dari Januari hingga Februari 2025, tercatat 14 kasus kecelakaan. Lima orang meninggal dunia, sembilan luka berat, dan 18 luka ringan. Kerugian material mencapai Rp34,5 juta. Dibandingkan tahun sebelumnya, angka kecelakaan masih cukup tinggi. Pada tahun 2024, terdapat 137 kasus kecelakaan dengan 26 kematian, 67 luka berat, 44 luka ringan, dan kerugian material sekitar Rp261 juta. Tahun 2023 mencatat 98 kasus dengan 35 kematian, 41 luka berat, 22 luka ringan, dan kerugian material Rp387,7 juta.
Kesimpulan
Operasi Keselamatan Kapuas 2025 di Bengkayang merupakan langkah penting untuk meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Meskipun penindakan tegas dilakukan, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Harapannya, angka kecelakaan lalu lintas di Bengkayang dapat ditekan secara signifikan di masa mendatang, melalui kerjasama antara pihak kepolisian dan masyarakat.