Operasi Keselamatan Kapuas 2025: Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Bengkayang
Polres Bengkayang menggelar Operasi Keselamatan Kapuas 2025 selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan di jalan raya, terutama menjelang Idul Fitri.

Polres Bengkayang, Kalimantan Barat, menggelar Operasi Keselamatan Kapuas 2025 untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Apel gelar pasukan dilaksanakan pada 17 Februari 2025, menandai dimulainya operasi selama dua pekan.
Menekan Angka Kecelakaan yang Mengkhawatirkan
Wakapolres Bengkayang, Kompol Anne Tria Sefyna, menekankan pentingnya keselamatan berlalu lintas sebagai tanggung jawab bersama. Data tahun 2024 menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Barat cukup mengkhawatirkan: 1.181 kasus dengan 423 korban jiwa, 496 luka berat, dan 1.069 luka ringan. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp6,7 miliar. "Angka-angka ini bukan sekadar statistik," ujar Wakapolres, "Di balik setiap angka, ada nyawa yang hilang, keluarga yang berduka, serta harapan yang terhenti di jalanan. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih bertanggung jawab di jalan raya."
Situasi di Kabupaten Bengkayang sendiri juga memprihatinkan. Pada tahun 2023, tercatat 98 kasus kecelakaan dengan 35 kematian, 41 luka berat, dan 22 luka ringan, serta kerugian materiil Rp387.700.000. Angka ini meningkat hingga Januari-September 2024 menjadi 137 kasus, dengan 26 kematian, 67 luka berat, 44 luka ringan, dan kerugian Rp261 juta. Data awal tahun 2025 menunjukkan tren yang sama, dengan tiga kematian, tujuh luka berat, dan 13 luka ringan hingga Februari.
Strategi Operasi Keselamatan Kapuas 2025
Operasi Keselamatan Kapuas 2025 melibatkan 765 personel di seluruh Polda Kalbar, dan 40 personel di Polres Bengkayang. Operasi ini berlangsung dari 17 Februari hingga 2 Maret 2025, berfokus pada pendekatan preemtif dan preventif melalui edukasi dan sosialisasi. Namun, tindakan tegas tetap akan diberikan kepada pelanggar yang membahayakan keselamatan, dengan mengedepankan humanisme dan profesionalisme.
Sasaran operasi ini adalah delapan jenis pelanggaran utama: pengendara sepeda motor tanpa helm standar, pengemudi roda empat tanpa sabuk pengaman, sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, melawan arus, dan kendaraan overload/overdimensi.
Harapan untuk Masa Depan
Operasi ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Dengan peningkatan kepatuhan dan kesadaran masyarakat, diharapkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas di Bengkayang dan Kalimantan Barat dapat ditekan secara signifikan. Wakapolres menekankan tanggung jawab bersama dalam menciptakan keamanan dan keselamatan di jalan raya.
"Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas ini, serta memastikan keselamatan pengguna jalan," tegas Wakapolres Bengkayang.