Rejang Lebong Siapkan Program Magang ke Jepang, Tekan Pengangguran dan Kemiskinan
Disnakertrans Rejang Lebong menginisiasi program magang ke Jepang untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem, menawarkan peluang pendapatan hingga Rp16 juta per bulan.

Rejang Lebong, Bengkulu, 22 Maret 2024 - Dalam upaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meluncurkan program magang kerja di Jepang. Program ini menawarkan peluang emas bagi pemuda Rejang Lebong untuk bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan industri di Jepang, dengan potensi pendapatan mencapai Rp16 juta per bulan. Inisiatif ini diyakini mampu memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian keluarga peserta.
Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syamsir Madani, menjelaskan bahwa prospek magang kerja ke Jepang sangat menjanjikan. "Prospek magang kerja ke Jepang ini cukup besar, karena membutuhkan banyak pekerja baik dalam usaha pertanian, perikanan maupun industri pabrikan," ungkap Syamsir saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu lalu. Beliau menambahkan bahwa program ini merupakan solusi strategis untuk mengatasi permasalahan sosial ekonomi di daerah tersebut.
Program ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri. Dukungan ini didasarkan pada potensi program dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. "Jika terdapat 100 pemuda asal daerah itu yang ikut, dan setiap bulan mengirimkan uang sebesar Rp3 juta maka sudah bisa membantu mengatasi kemiskinan dalam keluarganya masing-masing," jelas Syamsir, menekankan dampak positif program bagi perekonomian masyarakat.
Peluang Emas bagi Pemuda Rejang Lebong
Program magang kerja ke Jepang ini membuka peluang besar bagi pemuda Rejang Lebong untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga. Pendapatan yang signifikan, mencapai Rp16 juta per bulan, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengurangan angka kemiskinan di daerah tersebut. Selain itu, para peserta juga akan mendapatkan pengalaman kerja internasional yang berharga, memperluas wawasan dan keterampilan mereka.
Namun, Syamsir mengingatkan bahwa calon peserta perlu mempersiapkan diri dengan baik. Hal ini meliputi penguasaan bahasa Jepang dan kesiapan fisik, mengingat perbedaan iklim antara Indonesia dan Jepang. "Menurut dia, untuk mengikuti program magang kerja ke Jepang ini calon peserta harus menyiapkan diri mulai dari belajar bahasa Jepang hingga kemampuan fisik karena iklim di negara itu berbeda dengan di Indonesia," imbuhnya. Disnakertrans Rejang Lebong akan memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para peserta terpilih untuk memastikan kesiapan mereka sebelum berangkat ke Jepang.
Syamsir juga mengimbau warga Rejang Lebong yang belum memiliki pekerjaan tetap untuk mendaftarkan diri. Program ini merupakan kesempatan emas untuk memperoleh pengalaman kerja internasional dan meningkatkan kualitas hidup. Proses pendaftaran dan persyaratan akan diumumkan secara resmi oleh Disnakertrans Rejang Lebong dalam waktu dekat.
Menurunkan Angka Pengangguran di Rejang Lebong
Program magang ke Jepang ini juga diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka pengangguran di Rejang Lebong. Berdasarkan data Disnakertrans Rejang Lebong, angka pengangguran terbuka di wilayah tersebut pada tahun 2023 mencapai 2,9 persen, atau sekitar 5.000 orang dari total 150.000 angkatan kerja. Angka ini turun menjadi 2,43 persen di tahun 2024, namun program magang ini diharapkan dapat menekan angka tersebut lebih jauh lagi.
Dengan memberikan kesempatan kerja di luar negeri, program ini tidak hanya mengurangi angka pengangguran, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Rejang Lebong. Pengalaman kerja di Jepang akan memberikan nilai tambah bagi para peserta, meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja baik di dalam maupun luar negeri. Program ini merupakan langkah strategis dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Rejang Lebong.
Program magang kerja ke Jepang ini merupakan bukti komitmen pemerintah daerah Rejang Lebong dalam mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan. Dengan memberikan akses kepada peluang kerja internasional, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesiapan dan partisipasi aktif dari masyarakat Rejang Lebong. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada.