Pemkab Cirebon Beri Pelatihan Bahasa Jepang untuk Calon PMI, Tekan Angka Pengangguran
Pemerintah Kabupaten Cirebon meluncurkan program pelatihan bahasa dan budaya Jepang untuk membantu masyarakat kurang mampu menjadi pekerja migran di Jepang, guna mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menunjukkan komitmennya dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan dengan meluncurkan program pelatihan bahasa dan budaya Jepang. Program ini secara khusus ditujukan bagi masyarakat kurang mampu namun berprestasi yang tertarik untuk menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang. Pelatihan ini diluncurkan sebagai respon terhadap tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Cirebon serta besarnya peluang kerja di Jepang yang membutuhkan sekitar 300 ribu tenaga kerja asing.
Bupati Cirebon, Imron, menjelaskan bahwa pelatihan yang dimulai Senin lalu diikuti oleh 595 peserta secara daring. Beliau menekankan pentingnya penguasaan bahasa dan budaya Jepang sebagai modal utama bagi calon PMI untuk bersaing di pasar kerja internasional. Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing masyarakat Kabupaten Cirebon di kancah global.
Pelatihan ini juga diprioritaskan bagi lulusan SMA/SMK yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pelatihan ini, mereka diharapkan memiliki bekal keterampilan yang memadai untuk bekerja di Jepang, yang dikenal menawarkan gaji besar dan perlindungan yang baik bagi para pekerjanya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Meningkatkan Kompetensi dan Daya Saing Calon PMI
Program pelatihan bahasa dan budaya Jepang ini merupakan langkah strategis Pemkab Cirebon dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja internasional. Bupati Imron berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan para peserta, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya jumlah PMI dari Kabupaten Cirebon, yang mencapai 11.420 orang pada tahun 2024.
Dengan adanya pelatihan ini, para calon PMI diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang baik, tetapi juga memahami budaya Jepang. Pemahaman ini sangat penting untuk menghindari konflik dan memastikan kelancaran proses kerja mereka di Jepang. Pemkab Cirebon berkomitmen untuk terus mendukung para PMI agar dapat bekerja dengan aman dan nyaman di negara tujuan.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kabupaten Cirebon. Dengan semakin banyaknya warga yang bekerja di Jepang dan mengirimkan uang ke tanah air, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut. Program ini merupakan salah satu upaya nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Upaya Penurunan Angka Pengangguran dan Kemiskinan
Kabupaten Cirebon masih menghadapi tantangan angka pengangguran dan kemiskinan yang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran pada tahun 2024 mencapai 6,74 persen atau sekitar 84.999 orang, meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sementara itu, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 11,20 persen atau sekitar 249.180 orang.
Program pelatihan bahasa Jepang ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Cirebon dalam mengatasi permasalahan tersebut. Pemerintah daerah menyadari pentingnya memberikan pelatihan keterampilan kerja kepada masyarakat, agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk memasuki pasar kerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, diharapkan angka pengangguran dan kemiskinan dapat terus ditekan.
Bupati Imron mengajak seluruh dinas terkait untuk turut serta dalam menghadirkan program-program serupa, guna memperluas jangkauan bantuan dan mempercepat proses pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran di Kabupaten Cirebon. Kerjasama antar instansi pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain pelatihan bahasa Jepang, Pemkab Cirebon juga diharapkan dapat mengembangkan program-program pelatihan keterampilan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Cirebon dapat memiliki lebih banyak pilihan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
"Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan masyarakat agar memiliki daya saing, khususnya di Jepang yang menawarkan gaji besar dan perlindungan yang baik," ujar Bupati Imron.
Kesimpulan
Program pelatihan bahasa dan budaya Jepang yang digagas oleh Pemkab Cirebon merupakan langkah inovatif dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Dengan membekali masyarakat dengan keterampilan bahasa dan budaya Jepang, diharapkan mereka dapat memperoleh pekerjaan yang layak di Jepang dan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka. Upaya ini juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.