Lampung Targetkan Ekspor 20-30 Ribu PMI per Tahun, Dorong Ekonomi Daerah
Pemerintah menargetkan Lampung memberangkatkan 20-30 ribu PMI per tahun dengan pelatihan dan perlindungan layak, guna mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi daerah.

Provinsi Lampung ditargetkan akan memberangkatkan 20.000 hingga 30.000 Pekerja Migran Indonesia (PMI) setiap tahunnya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat kunjungannya ke Bandarlampung pada Kamis, 15 Mei 2023. Target ambisius ini didasari oleh potensi besar Lampung sebagai salah satu provinsi penyumbang PMI terbesar di Indonesia. Program ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah melalui remitansi yang dikirim para PMI.
Menurut Menteri Karding, program pemberangkatan PMI ini bukan sekadar pengiriman tenaga kerja, melainkan investasi manusia. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan prosesnya aman, legal, dan memberikan manfaat maksimal bagi PMI, keluarga, dan daerah asal. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah membentuk satuan tugas (task force) di kementerian terkait untuk merancang tata kelola yang efektif dan terintegrasi.
Langkah konkret yang akan diambil termasuk memaksimalkan peran sekolah-sekolah dalam mempersiapkan calon PMI. Ke depannya, akan dikembangkan kelas khusus migran yang menyediakan pelatihan terintegrasi, mulai dari sertifikasi, pemeriksaan kesehatan, hingga pelatihan bahasa. Dengan demikian, diharapkan para PMI dapat berangkat tanpa menanggung beban biaya yang mahal.
Program Pemberdayaan PMI Lampung: Investasi Manusia untuk Ekonomi Daerah
Pemerintah menekankan pentingnya pelatihan dan perlindungan bagi PMI. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka selama bekerja di luar negeri. Dengan memberikan pelatihan yang memadai, diharapkan para PMI memiliki keterampilan yang dibutuhkan dan mampu bersaing di pasar kerja internasional. Selain itu, perlindungan hukum dan akses terhadap layanan kesehatan juga menjadi prioritas utama.
Salah satu contoh keberhasilan program ini terlihat di Desa Bumi Daya, Lampung Selatan. Dari 2.000 penduduk, 250 orang merupakan PMI yang secara kolektif mengirimkan uang hingga Rp500 juta per bulan ke desa tersebut. Model pemberdayaan ini akan dikembangkan di daerah-daerah lain yang memiliki potensi sebagai kantong PMI. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat ekonomi daerah melalui remitansi yang masuk.
Menteri Karding menambahkan bahwa program ini juga akan berfokus pada peningkatan kualitas hidup para PMI dan keluarga mereka. Pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi internasional, untuk memastikan keberhasilan program ini. Dengan demikian, program pemberangkatan PMI diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi di Lampung.
Ekosistem Pelatihan Terintegrasi untuk PMI Lampung
Untuk mendukung target pemberangkatan PMI, pemerintah akan membangun ekosistem pelatihan yang terintegrasi. Ekosistem ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan keterampilan, sertifikasi, pemeriksaan kesehatan, hingga pelatihan bahasa. Dengan adanya ekosistem ini, diharapkan para PMI memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan di negara tujuan.
Sekolah-sekolah akan berperan penting dalam program ini. Kelas khusus migran akan dibentuk untuk memberikan pelatihan yang komprehensif kepada calon PMI. Kurikulum pelatihan akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja internasional dan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dijalani oleh para PMI. Selain itu, sekolah juga akan memberikan konseling dan bimbingan karir kepada calon PMI.
Pemerintah juga akan bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan untuk memastikan kualitas pelatihan yang diberikan. Lembaga-lembaga ini akan memberikan pelatihan yang sesuai dengan standar internasional dan sertifikasi yang diakui secara global. Dengan demikian, para PMI akan memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja internasional.
Dengan adanya ekosistem pelatihan yang terintegrasi, diharapkan para PMI dapat bekerja dengan aman dan nyaman di luar negeri. Mereka juga akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga mereka. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Kesimpulannya, program pemberangkatan PMI dari Lampung ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan ekonomi daerah, dan memberdayakan masyarakat. Dengan dukungan pelatihan yang memadai dan perlindungan yang komprehensif, diharapkan program ini dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh pihak yang terlibat.