Pemkot Jambi Optimalkan LKP untuk Tekan Angka Pengangguran
Pemerintah Kota Jambi memaksimalkan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran, berkolaborasi dengan SKB dan PKBM dalam program pelatihan.

Pemerintah Kota Jambi gencar berupaya menekan angka pengangguran dengan memaksimalkan peran Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Upaya ini dilakukan melalui peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan non-formal, yang diyakini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan menyerap angkatan kerja yang ada. Inisiatif ini melibatkan kerjasama dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Wali Kota Jambi, Maulana, pada Jumat lalu, menekankan pentingnya koordinasi pemerintah dengan LKP, SKB, dan PKBM. Beliau menyatakan keyakinan bahwa lembaga pendidikan non-formal ini berperan krusial dalam mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Kota Jambi. "Pendidikan non-formal penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan, karena mencetak tenaga yang terampil di bidangnya," tegas Wali Kota Maulana.
Program ini sejalan dengan visi Pemkot Jambi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan pelatihan keterampilan yang diberikan, para angkatan kerja diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau terserap di berbagai sektor industri. Langkah ini juga merupakan bagian dari 11 program kerja yang telah ditetapkan, termasuk program Balai Latihan Kerja Tematik.
Peningkatan Keterampilan Melalui LKP, SKB, dan PKBM
Dinas Pendidikan Kota Jambi, melalui Kepala Dinas Mulyadi, melaporkan telah menyelenggarakan pelatihan bagi 150 peserta dari LKP, SKB, dan PKBM. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memaksimalkan peran lembaga pendidikan non-formal tersebut dalam meningkatkan kualitas SDM di Kota Jambi. Pelatihan yang diberikan difokuskan pada keterampilan praktis yang dibutuhkan pasar kerja.
Program pelatihan yang ditawarkan terbilang intensif, dengan durasi pelatihan hanya tiga bulan, namun diklaim mampu menghasilkan tenaga kerja yang produktif. "Dengan pendidikan tiga bulan, tapi bisa produktif. Mendapatkan keterampilan gratis dan bisa masuk lapangan kerja atau membuka usaha," jelas Mulyadi. Hal ini menunjukkan efisiensi dan efektivitas program pelatihan yang dirancang.
Keberhasilan program ini terlihat dari jumlah alumni LKP yang telah terserap di dunia kerja. Tidak hanya itu, banyak pula alumni LKP yang sukses membuka usaha dan menciptakan lapangan kerja baru, membuktikan dampak positif program ini terhadap perekonomian Kota Jambi.
Dampak Positif Terhadap Perekonomian Kota Jambi
Program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemkot Jambi melalui LKP, SKB, dan PKBM memberikan dampak positif yang signifikan. Para peserta pelatihan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja, sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini pada akhirnya berkontribusi pada penurunan angka pengangguran di Kota Jambi.
Selain itu, program ini juga mendorong kewirausahaan. Banyak alumni LKP yang mampu membuka usaha sendiri setelah mengikuti pelatihan, sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ini menunjukkan keberhasilan program dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelatihan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan program ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kota Jambi.
Dengan demikian, program pelatihan keterampilan melalui LKP, SKB, dan PKBM menjadi salah satu strategi efektif Pemkot Jambi dalam mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membuka peluang usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Jambi.