Disnakerin Kabupaten Madiun Tekan Pengangguran Lewat Pelatihan Kerja 2025
Disnakerin Kabupaten Madiun mengurangi angka pengangguran dengan menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi di lima bidang, guna meningkatkan daya saing pencari kerja.

Madiun, 16 April 2024 - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, berupaya menekan angka pengangguran dengan menyelenggarakan pelatihan kerja berbasis kompetensi. Program pelatihan kerja tahun 2025 ini dirancang untuk meningkatkan daya saing para pencari kerja di wilayah tersebut. Lima jenis pelatihan dibuka, mencakup berbagai sektor untuk memberikan pilihan yang beragam bagi peserta.
Kepala Disnakerin Kabupaten Madiun, Imam Nurwedi, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran. Pelatihan ini diharapkan mampu membekali para peserta dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja, baik untuk bekerja di perusahaan maupun untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Pelatihan yang diselenggarakan di Pendopo Ronggo Djumeno Caruban, Madiun, diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja terampil dan siap kerja. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program ini akan diukur dari peningkatan jumlah pencari kerja yang terserap di pasar kerja setelah mengikuti pelatihan.
Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi: Solusi untuk Pengangguran di Madiun
Lima jenis pelatihan kerja yang ditawarkan oleh Disnakerin Kabupaten Madiun pada tahun ini meliputi pelatihan las listrik, kecantikan (beauty MUA), menjahit upper sepatu, assembling outsole sepatu, dan pelatihan untuk calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Pemilihan jenis pelatihan ini didasarkan pada analisis kebutuhan pasar kerja di Kabupaten Madiun dan peluang kerja di sektor terkait. Pelatihan las listrik misalnya, merupakan keterampilan yang dibutuhkan di berbagai industri manufaktur.
Sementara itu, pelatihan kecantikan dan menjahit sepatu ditujukan untuk meningkatkan keterampilan di sektor jasa dan manufaktur sepatu yang cukup berkembang di daerah tersebut. Pelatihan assembling outsole sepatu juga merupakan keterampilan khusus yang dibutuhkan di industri sepatu. Terakhir, pelatihan CPMI bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bekerja di luar negeri.
Imam Nurwedi menekankan pentingnya kesungguhan para peserta dalam mengikuti pelatihan. "Kami berharap para peserta bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan agar dapat mengoptimalkan potensi masing-masing," ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa Disnakerin Kabupaten Madiun menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta untuk menyerap tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan. Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan lapangan kerja bagi para peserta pelatihan.
Setelah menyelesaikan pelatihan, para peserta diharapkan mampu bersaing di pasar kerja dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Disnakerin Kabupaten Madiun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengurangi angka pengangguran di wilayah tersebut.
Kerja Sama dengan Perusahaan Swasta: Kunci Kesuksesan Program
Selain pelatihan kerja, Disnakerin Kabupaten Madiun juga aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta berskala menengah dan besar. Kerja sama ini bertujuan untuk menampung angkatan kerja yang telah memiliki kompetensi setelah mengikuti pelatihan. Dengan demikian, program pelatihan kerja ini tidak hanya berhenti pada pemberian pelatihan, tetapi juga memastikan adanya peluang kerja bagi para peserta.
Kerja sama dengan perusahaan swasta ini juga mencakup berbagai aspek, seperti penyediaan tempat praktik kerja lapangan, bimbingan teknis, dan perekrutan tenaga kerja. Pihak perusahaan diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja yang layak bagi para peserta pelatihan yang telah menunjukkan kompetensi yang dibutuhkan. Hal ini akan meningkatkan daya saing para pencari kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Madiun.
Pembukaan pelatihan kerja ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Madiun Soedjiono, perwakilan Asosiasi Persepatuan Indonesia Jawa Timur, Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia, camat, kepala desa, dan para pimpinan perusahaan. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan komitmen bersama dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Madiun.
Program pelatihan kerja ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Madiun, khususnya dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pelatihan dan kerja sama yang baik antara pemerintah dan perusahaan swasta, diharapkan akan tercipta lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas di Kabupaten Madiun.