Rekonstruksi Kasus Tewasnya Warga Semarang: Enam Polisi Yogyakarta Jalani Reka Ulang
Enam anggota Polresta Yogyakarta menjalani rekonstruksi kasus tewasnya Darso, warga Semarang, di lokasi kejadian untuk mencocokkan keterangan saksi dan tersangka.

Semarang, 28 Februari 2025 (ANTARA) - Kasus tewasnya Darso (43), warga Mijen, Kota Semarang, memasuki babak baru. Pada Jumat, enam anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta menjalani rekonstruksi terkait dugaan penganiayaan yang berujung pada kematian korban. Rekonstruksi ini dilaksanakan di dua lokasi utama: rumah korban dan area kebun di Jalan Purwosari Raya, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Kejadian ini melibatkan AKP H, mantan Kanit Penegakan Hukum Satlantas Polresta Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai tersangka, bersama lima polisi lainnya: Iswadi, Abdul Mutholib, Taufik, Nanang, dan Triyanto.
Proses rekonstruksi dimulai dengan perjalanan kelima polisi sipil dari Yogyakarta menuju rumah korban menggunakan mobil. Di rumah korban, dua polisi menjemput Darso sebelum membawanya ke area kebun di Jalan Purwosari Raya. Di lokasi kebun inilah, penganiayaan yang mengakibatkan kematian Darso diduga terjadi. Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai kronologi kejadian dan motif di balik penganiayaan tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menjelaskan bahwa tujuan rekonstruksi adalah untuk memastikan konsistensi keterangan saksi dan tersangka dengan bukti-bukti fisik dan kondisi lokasi kejadian. "Kami ingin melihat konsistensi keterangan saksi dan tersangka dengan alat bukti serta situasi di lapangan," katanya. Meskipun jumlah adegan rekonstruksi belum diungkapkan secara pasti karena masih ada perkembangan selama proses berlangsung, pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi.
Rekonstruksi di Dua Lokasi
Rekonstruksi dilakukan secara detail di dua lokasi yang berbeda. Rumah korban menjadi titik awal, menggambarkan bagaimana korban dijemput oleh para polisi. Kemudian, lokasi utama rekonstruksi berada di area kebun Jalan Purwosari Raya, tempat kejadian penganiayaan. Di sini, tim penyidik berusaha merekonstruksi setiap tahapan kejadian, mulai dari kedatangan korban hingga terjadinya penganiayaan yang fatal.
Proses rekonstruksi melibatkan peran serta para saksi yang memberikan kesaksian mereka. Keterangan-keterangan saksi ini akan dipadukan dengan bukti-bukti lain yang sudah dikumpulkan, untuk membentuk gambaran utuh peristiwa tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga korban.
Meskipun pihak kepolisian belum bisa menjelaskan secara rinci motif di balik penganiayaan tersebut, rekonstruksi ini diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut. Proses pengungkapan fakta ini akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan ditegakkan.
Kronologi dan Tersangka
Polda Jawa Tengah sebelumnya telah melakukan penyidikan atas kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Darso pada September 2024. AKP H ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kasus pengeroyokan yang menyebabkan kematian korban. Kelima polisi lainnya juga diperiksa dan memberikan keterangannya masing-masing selama proses penyidikan.
Rekonstruksi ini menjadi langkah penting untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Darso. Dengan merekonstruksi kejadian di lokasi sebenarnya, diharapkan dapat terungkap secara lebih jelas kronologi kejadian dan peran masing-masing anggota polisi yang terlibat.
Proses hukum akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya, dan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
Proses rekonstruksi ini juga menjadi kesempatan bagi pihak kepolisian untuk mencocokkan keterangan para saksi dan tersangka dengan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil dan transparan.
Kesimpulan
Rekonstruksi kasus tewasnya Darso di Semarang melibatkan enam anggota Polresta Yogyakarta, termasuk tersangka utama AKP H. Proses rekonstruksi di dua lokasi penting, rumah korban dan area kebun di Jalan Purwosari Raya, bertujuan untuk mencocokkan keterangan saksi dan tersangka dengan bukti-bukti di lapangan. Hasil rekonstruksi ini diharapkan dapat memperkuat proses penyidikan dan mengungkap seluruh fakta terkait kasus tersebut.