Rekrutmen Lewat Tes Ijon: Solusi Perusahaan di Karawang Tampung Lulusan SMK?
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang mendukung perusahaan yang merekrut pekerja melalui 'tes ijon', sebuah metode seleksi calon tenaga kerja yang masih bersekolah, seperti yang dilakukan PT Yamaha di SMK Bina Karya 2 Karawang.
Karawang, Jawa Barat, 20 Januari 2024 - Sebuah metode rekrutmen tenaga kerja unik diterapkan di Karawang: tes ijon. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk merekrut calon pekerja yang bahkan belum lulus sekolah. Hal ini terungkap setelah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang memantau pelaksanaan tes ijon oleh PT Yamaha Motor Manufacturing West Java di SMK Bina Karya 2 Karawang.
Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi, memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif PT Yamaha. Menurutnya, tes ijon menjadi solusi efektif untuk mengakomodasi lulusan sekolah di Karawang dan mengurangi angka pengangguran. Dengan adanya jaminan kerja, siswa tak perlu lagi repot mencari pekerjaan setelah kelulusan.
Lalu, apa sebenarnya tes ijon itu? Tes ijon merupakan seleksi yang dilakukan perusahaan untuk memilih calon tenaga kerja yang masih berstatus pelajar. Sistem ini memberikan kesempatan kepada siswa berbakat untuk bekerja di perusahaan tertentu setelah menyelesaikan pendidikan formalnya. Mereka telah mendapatkan jaminan pekerjaan sebelum benar-benar lulus sekolah.
Rosmalia Dewi menjelaskan, tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang mengakibatkan persaingan kerja yang ketat. Oleh karena itu, tes ijon dinilai sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja lokal yang terampil. Peminat tes ijon dari PT Yamaha pun terbilang tinggi, menandakan tingginya minat lulusan SMK untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, Rosmalia berharap perusahaan lain di Karawang mencontoh langkah PT Yamaha. Ia menekankan pentingnya peran perusahaan dalam menyerap tenaga kerja lokal. Dengan begitu, perusahaan tak hanya mendapatkan sumber daya manusia yang terampil, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Karawang.
Peserta tes ijon sendiri diberikan pesan agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Rosmalia Dewi menyampaikan, "Tes ini merupakan gerbang awal untuk memasuki dunia kerja. Kemampuan teknis saja tidak cukup; keterampilan menghadapi tes seperti psikotes dan wawancara juga sangat penting." Artinya, kesuksesan bukan hanya ditentukan oleh kemampuan akademik, tapi juga kemampuan menghadapi seleksi perekrutan.
Kesimpulannya, implementasi tes ijon di Karawang menawarkan pendekatan yang inovatif dalam penciptaan lapangan kerja. Langkah ini patut diapresiasi sebagai upaya proaktif perusahaan dalam mengurangi pengangguran dan memberdayakan lulusan sekolah. Sistem ini juga menunjukkan sinergi positif antara perusahaan dan lembaga pendidikan dalam menyiapkan tenaga kerja terampil bagi industri.