Rockefeller Foundation Tertarik Dukung Program Makan Bergizi Gratis Indonesia
Yayasan Rockefeller Foundation menyatakan kesiapannya membantu pemerintah Indonesia dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengatasi masalah stunting dan kemiskinan.

Jakarta, 20 Februari 2024 - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan kabar baik terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Yayasan swasta terkemuka, Rockefeller Foundation, menyatakan minatnya untuk mendukung penuh program pemerintah ini. Kabar ini disampaikan Luhut setelah pertemuan dengan perwakilan yayasan di Bali dan Jakarta. Dukungan ini diharapkan dapat mengatasi kendala operasional MBG dan menjangkau lebih banyak anak Indonesia.
Luhut menjelaskan bahwa kendala utama MBG bukan terletak pada pendanaan, melainkan pada manajemen operasional program yang kompleks. Indonesia memiliki lebih dari 74 ribu desa yang perlu dijangkau, sehingga dibutuhkan strategi yang efektif dan efisien untuk mendistribusikan makanan bergizi secara merata. "Mereka sangat tertarik untuk membantu kita, dan kita akan mendiskusikan secara detail program ini," ujar Luhut.
Program MBG sendiri merupakan program pemerintah yang bertujuan mulia, yaitu mewujudkan kesetaraan, mengentaskan stunting, dan mengurangi angka kemiskinan. Dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis, pemerintah berharap dapat meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia, khususnya di daerah terpencil dan kurang mampu. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan produktif.
Dukungan Internasional dan Kolaborasi Nasional
Program MBG telah mendapatkan pengakuan internasional setelah Indonesia bergabung dengan School Meals Coalition. Koalisi ini terdiri dari lebih dari 100 negara, lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa, lembaga kajian, dan universitas yang berkomitmen untuk mempromosikan program makan di sekolah di seluruh dunia. Hal ini menunjukkan bahwa upaya Indonesia dalam mengatasi masalah gizi buruk mendapatkan apresiasi dari komunitas internasional.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa, menjelaskan pentingnya peran penelitian dan pengembangan perguruan tinggi dalam mendukung keberhasilan MBG. "Peran penelitian dan pengembangan perguruan tinggi diharapkan memberikan solusi berbasis ilmiah untuk mengatasi tantangan peningkatan status gizi anak dan ibu di Indonesia," katanya. Kantor Komunikasi Kepresidenan pun mengapresiasi berdirinya The National Centre of Excellence (NCoE) atau Pusat Unggulan Nasional untuk program MBG di IPB University.
Kolaborasi antara kementerian/lembaga, universitas dalam negeri, dan mitra pembangunan internasional menjadi kunci keberhasilan MBG. Kerja sama ini memastikan bahwa program tersebut dapat menjangkau sasaran penerima manfaat secara luas, mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga ibu menyusui di seluruh Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan MBG dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesimpulannya, dukungan Rockefeller Foundation terhadap Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah signifikan dalam upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kemiskinan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga internasional, dan perguruan tinggi akan menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mencapai tujuannya untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan sejahtera.