RSUD Damanhuri HST Kalsel Uji Coba IGD Baru: Layanan Kesehatan yang Lebih Prima?
RSUD Damanhuri di HST, Kalimantan Selatan, mulai uji coba gedung IGD terpadu baru senilai Rp115 Miliar, dengan target operasional penuh saat Ramadhan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Damanhuri di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, memulai uji coba layanan di gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) terpadu yang baru pada 4 Maret 2025. Direktur RSUD Barabai, dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama, menyatakan bahwa pemindahan layanan ini merupakan bagian dari uji coba sebelum peresmian resmi. Peresmian IGD terpadu ini direncanakan bertepatan dengan acara buka puasa bersama dan shalat tarawih berjamaah yang akan dipimpin oleh Bupati HST, Samsul Rizal, pada Minggu, 9 Maret 2025.
Proses pemindahan tidak hanya meliputi layanan IGD, tetapi juga alat dan fasilitas kesehatan lainnya ke lantai dua hingga lima gedung baru tersebut. Pemindahan ini bertujuan untuk melengkapi sarana dan prasarana pendukung bangunan selama masa uji coba. Meskipun demikian, dr. Nanda mengakui adanya tantangan, terutama dalam hal sosialisasi kepada masyarakat agar terhindar dari kesalahan rujukan ke IGD lama.
Target operasional penuh IGD terpadu ini adalah bulan Ramadhan, meskipun masih ada beberapa pembenahan kecil yang perlu dilakukan. Pihak RSUD optimistis dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat HST dengan fasilitas yang lebih modern dan lengkap.
Fasilitas Lengkap Gedung IGD Terpadu RSUD Damanhuri
Gedung baru RSUD Barabai ini dirancang dengan fasilitas kesehatan yang terintegrasi. Lantai pertama difokuskan untuk ruang IGD, lantai dua untuk instalasi laboratorium, lantai tiga untuk ruang intensive care dan cath lab, lantai empat untuk ruang operasi, dan lantai lima sebagai rooftop. Desain ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan medis.
Pembangunan gedung ini menelan biaya yang cukup besar. Dana pembangunan berasal dari beberapa sumber, yaitu dana BLUD rumah sakit sebesar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar pada tahun 2023, APBD HST sebesar Rp50 miliar pada tahun 2024, dan tambahan bantuan dari APBN sebesar Rp50 miliar. Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan gedung IGD terpadu ini mencapai Rp115 miliar.
Dengan adanya fasilitas yang lebih lengkap dan modern, diharapkan pelayanan kesehatan di RSUD Haji Damanhuri dapat meningkat dan masyarakat HST dapat memperoleh akses layanan kesehatan yang lebih prima. Uji coba ini menjadi langkah penting sebelum gedung IGD terpadu tersebut resmi beroperasi penuh dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meskipun uji coba berjalan lancar, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi. Sosialisasi kepada masyarakat menjadi kunci agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan IGD yang baru. Pihak RSUD perlu memastikan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam rujukan pasien.
Selain sosialisasi, pemeliharaan dan perawatan fasilitas yang baru juga menjadi perhatian. Dengan anggaran yang besar yang telah dialokasikan, diharapkan perawatan gedung dan peralatan medis dapat dilakukan secara optimal agar masa pakai fasilitas tersebut dapat lebih panjang dan tetap berfungsi dengan baik. Hal ini akan berdampak pada keberlangsungan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat HST.
Keberhasilan uji coba IGD terpadu ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain di Kalimantan Selatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dengan fasilitas yang lebih memadai dan pelayanan yang lebih baik, masyarakat akan mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.
Dengan selesainya pembangunan dan uji coba ini, masyarakat HST dapat berharap akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan modern. Semoga IGD terpadu RSUD Haji Damanhuri dapat beroperasi secara penuh dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Kalimantan Selatan.