Sandiaga Uno: Generasi Z, Kunci Optimalkan Pengumpulan Zakat?
Sandiaga Uno mendorong Generasi Z untuk memimpin optimalisasi pengumpulan zakat, memanfaatkan kepedulian sosial mereka dan pendekatan yang berorientasi pada tujuan.

Jakarta, 21 Februari 2024 - Pendiri Yayasan Indonesia Setara, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya peran generasi Z dalam mengoptimalkan pengumpulan zakat. Beliau melihat potensi besar dari generasi ini yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Hal ini disampaikan Sandiaga dalam sebuah gelar wicara seputar zakat yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa di Jakarta.
Sandiaga Uno menyatakan bahwa generasi Z, tidak seperti generasi milenial yang lebih berfokus pada diri sendiri, memiliki karakteristik yang berorientasi pada tujuan (purpose-driven). Menurutnya, pendekatan yang tepat dibutuhkan untuk melibatkan mereka secara maksimal dalam pengelolaan zakat.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan pentingnya memberikan kesempatan kepada generasi Z untuk tidak hanya dilibatkan, namun juga memimpin inisiatif pengumpulan zakat. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa kepemimpinan inspiratif akan mendorong partisipasi yang lebih besar dan efektif.
Melibatkan Generasi Z dalam Pengelolaan Zakat
Sandiaga Uno menyoroti pentingnya memahami motivasi generasi Z. Mereka, kata Sandiaga, cenderung peduli terhadap isu-isu sosial seperti lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Oleh karena itu, strategi komunikasi yang menekankan manfaat zakat bagi isu-isu tersebut akan lebih efektif.
"Kalau generasi milenial adalah generasi about me, what is it, is it for me? Tapi, gen Z ini adalah purpose-driven," kata Sandiaga, menekankan perbedaan pendekatan yang dibutuhkan antara kedua generasi.
Ia menambahkan bahwa mengajak generasi Z berpartisipasi dalam pengumpulan zakat bukan hanya sekedar ajakan, melainkan memberikan mereka kepercayaan untuk memimpin. "Jadi harus kita ajak, tapi bukan hanya ajak, let them lead (biarkan mereka memimpin). Karena to lead is to inspire," tegas Sandiaga.
Dengan memberikan kesempatan memimpin, diharapkan akan muncul inisiatif-inisiatif kreatif dan efektif dalam mengoptimalkan pengumpulan zakat.
Pentingnya Izin Resmi Lembaga Amil Zakat
Di kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Waryono Abdul Ghafur, mengingatkan masyarakat untuk menyalurkan zakat melalui lembaga amil zakat yang telah memiliki izin resmi dari Kemenag. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan dana dan memastikan transparansi pengelolaan zakat.
Waryono menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat mengatur sanksi bagi perorangan atau lembaga yang mengumpulkan dana zakat tanpa izin. Pelanggaran dapat dikenai pidana kurungan hingga satu tahun dan/atau denda Rp50.000.000,00.
Untuk memastikan lembaga amil zakat yang terpercaya, masyarakat dapat mengecek izin operasionalnya melalui situs web Kemenag di kemenag.go.id. Langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan zakat tersalurkan dengan tepat guna.
Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah, lembaga amil zakat, dan generasi muda, khususnya generasi Z, diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan zakat yang lebih efektif dan transparan, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sosial.