Satpol PP Jakarta Barat Edukasi Pelajar SMA/SMK Sumpah Pemuda: Ubah Stigma Negatif Jadi Apresiasi
Satpol PP Jakarta Barat memberikan edukasi ketertiban umum kepada 100 pelajar SMA/SMK Sumpah Pemuda Joglo, bertujuan merubah stigma negatif dan mendekatkan diri pada generasi muda.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat mengunjungi SMA/SMK Sumpah Pemuda di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat pada Rabu, 7 Mei 2024. Kegiatan bertajuk 'Pelajar Tertib, Satpol PP Bermartabat, Indonesia Hebat' ini diikuti oleh sekitar 100 pelajar. Tujuan utama kunjungan ini adalah memberikan edukasi mengenai ketertiban umum dan sekaligus mendekatkan diri kepada generasi muda, mengubah persepsi negatif yang selama ini melekat pada Satpol PP.
Kepala Satpol PP Jakarta Barat, Agus Irwanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk menyamakan persepsi tentang ketertiban umum. Ia menekankan peran luas Satpol PP dalam menjaga ketertiban masyarakat, sebuah peran yang seringkali disalahpahami. "Intinya ingin memberikan pemahaman bahwa kami memiliki peran yang luas dalam menjaga ketertiban masyarakat," ujar Agus.
Agus juga berupaya meluruskan pandangan keliru masyarakat yang seringkali mengasosiasikan Satpol PP hanya sebagai 'tukang gusur'. Ia berharap edukasi ini dapat membangun citra positif Satpol PP di kalangan pelajar. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara aparat penegak perda dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
Edukasi dan Pembinaan Generasi Muda
Dalam kegiatan tersebut, Agus Irwanto menekankan pentingnya pendampingan generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bermental tangguh. Hal ini sejalan dengan tujuan program 'Satpol PP Goes to School' yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ketertiban dan kepatuhan hukum sejak usia dini. Program ini dinilai efektif dan mendapatkan dukungan dari DPRD DKI Jakarta, bahkan direncanakan akan ditingkatkan jumlah kegiatannya menjadi sepuluh kali pada tahun 2026.
Agus menambahkan bahwa kegiatan ini juga sebagai upaya membangun komunikasi yang baik antara Satpol PP dan pelajar. Dengan memahami tugas dan fungsi Satpol PP, diharapkan pelajar dapat lebih kooperatif dan turut serta menjaga ketertiban di lingkungan sekitar mereka. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi proses belajar mengajar.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Al Mujahidin, Abdul Hasan, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia menilai kehadiran Satpol PP di sekolah sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar tentang tugas dan fungsi Satpol PP. "Jadi agar tidak lagi dipandang sebelah mata akibat ketidaktahuan yang sering membuat aturan yang baik justru disalahpahami," kata Abdul.
Kerja Sama Satpol PP dan Sekolah
Abdul Hasan juga berharap adanya kerja sama yang lebih erat antara Satpol PP dan pihak sekolah dalam membina para pelajar. Ia menyinggung permasalahan pelajar yang masih berkeliaran di jalan atau warung di luar jam sekolah. "Harapan kami, jika ada siswa yang masih berkeliaran di jalan atau warung pada jam-jam yang seharusnya mereka sudah di rumah, mohon Satpol PP turut mengingatkan. Di sekitar sekolah juga ada beberapa titik yang sering dijadikan tempat berkumpul," ujarnya.
Abdul mengakui bahwa seringkali terjadi benturan antara tenaga pendidik dengan masyarakat ketika menegur pelajar di luar jam sekolah. "Bukan kami tidak berani menegur, tapi sebagai pendidik, ruang gerak kami terbatas di luar sekolah. Kadang ketika kami menegur, justru timbul benturan dengan masyarakat. Karena itu, kami mohon dukungan khususnya dari Satpol PP,” ujarnya. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dalam membina dan mendidik generasi muda.
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pelajar SMA/SMK Sumpah Pemuda dan masyarakat sekitar. Dengan memahami peran Satpol PP yang sebenarnya, diharapkan stigma negatif dapat dihilangkan dan tercipta hubungan yang lebih harmonis antara Satpol PP dan masyarakat.