Sentimen Global Uji Daya Tarik Investasi RI: Mandiri Sekuritas
Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengungkapkan sentimen global dan politik berpengaruh besar pada investasi asing di Indonesia, namun fundamental perusahaan dalam negeri tetap solid dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat.
![Sentimen Global Uji Daya Tarik Investasi RI: Mandiri Sekuritas](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191607.660-sentimen-global-uji-daya-tarik-investasi-ri-mandiri-sekuritas-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, baru-baru ini menyatakan bahwa dinamika politik global dan sentimen pasar internasional menjadi faktor kunci yang menentukan daya tarik Indonesia di mata investor asing. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Mandiri Investment Forum (MIF) 2025. Kehadiran investor asing yang signifikan, sekitar 30-45 persen dari total investor di Indonesia, membuat negara sangat rentan terhadap perubahan kondisi global.
Fundamental Perusahaan Dalam Negeri Tetap Kuat
Meskipun demikian, Oki menekankan bahwa fundamental perusahaan-perusahaan di Indonesia tetap kokoh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Salah satu faktor penopang kepercayaan investor adalah growth story atau prospek pertumbuhan ekonomi yang positif dari perusahaan-perusahaan Indonesia. Kemampuan perusahaan dalam menyampaikan prospek pertumbuhan ini secara efektif menjadi kunci untuk menarik dan mempertahankan investasi.
Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Presiden sebesar 8 persen. Para investor, menurut Oki, sedang mencari peluang investasi yang selaras dengan agenda pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui jalur organik maupun inorganik. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan Indonesia perlu meningkatkan daya saing dan strategi ekspansi untuk menarik lebih banyak modal asing.
Dana Kelolaan Investor di MIF 2025 Meningkat Signifikan
Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 mencatatkan total dana kelolaan investor mencapai 18,65 triliun dolar AS, meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu yang hanya 14 triliun dolar AS. Angka ini menunjukkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, meskipun tantangan global masih ada.
Indonesia dalam Posisi yang Relatif Kuat
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menambahkan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,03 persen, tetap kompetitif dibandingkan negara berkembang lainnya. Momentum pertumbuhan ini didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, dan kinerja ekspor yang positif di beberapa sektor unggulan.
Andry juga melihat potensi peningkatan investasi seiring tren pemangkasan suku bunga global. Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara dapat menjadi katalis bagi peningkatan aliran modal asing ke Indonesia. Namun, tantangan dari volatilitas pasar global tetap perlu diwaspadai.
Tantangan dan Peluang
Meskipun terdapat tantangan dari volatilitas pasar global, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kebijakan pemerintah yang mendukung menjadi faktor kunci dalam menjaga kepercayaan investor. Namun, perusahaan-perusahaan Indonesia perlu terus beradaptasi dan meningkatkan daya saing mereka untuk memanfaatkan peluang investasi yang ada. Kemampuan untuk menyampaikan growth story yang meyakinkan akan menjadi penentu keberhasilan dalam menarik investasi asing.
Kesimpulannya, meskipun sentimen global menjadi faktor penting, fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan prospek pertumbuhan yang positif tetap menjadi daya tarik bagi investor asing. Kemampuan perusahaan dalam negeri untuk memanfaatkan momentum ini akan menentukan keberhasilan dalam menarik investasi dan mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.