Simposium Seni Budaya Banyumas: Menjaga Warisan Leluhur di Era Kepemimpinan Baru
Pegiat seni budaya Banyumas menggelar simposium untuk membahas dinamika dan masa depan seni budaya lokal, khususnya di bawah kepemimpinan Bupati baru yang juga merupakan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas.

Purwokerto, 21 Februari 2024 (ANTARA) - Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, baru-baru ini menjadi tuan rumah simposium seni budaya yang penting. Simposium ini dihadiri oleh sejumlah pegiat seni dan budaya lokal, membahas dinamika dan masa depan seni budaya Banyumas, terutama di bawah pemerintahan baru Bupati Sadewo Tri Lastiono. Simposium ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Kosa Kota, sebuah festival literasi, seni, dan budaya yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-454 Kabupaten Banyumas.
Acara yang berlangsung di Taman Apung Mas Kemambang, Purwokerto, ini bertujuan untuk merefleksikan perjalanan panjang para pelaku seni budaya Banyumas. Para peserta simposium berupaya menganalisis bagaimana kondisi saat ini memengaruhi perkembangan seni budaya lokal, sekaligus mencari cara untuk melestarikan dan mengembangkannya untuk generasi mendatang. Era Prima Nugraha, panitia Bidang Seni Budaya Festival Kosa Kota, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan seni budaya Banyumas sebagai bagian integral dari kekayaan budaya nusantara. Harapannya, simposium ini akan menghasilkan terobosan-terobosan baru dalam praktik, dialektika, dan transformasi seni budaya kepada generasi muda.
Simposium ini juga membahas peran penting Bupati Sadewo Tri Lastiono, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas (DKKB) periode 2023-2028. Kepemimpinan beliau diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan para pegiat seni budaya. Hal ini diutarakan oleh Bambang Barata Aji, seorang pegiat seni, yang menekankan pentingnya pelestarian seni budaya Banyumas yang telah ada sejak lama. Ia berharap kepemimpinan Bupati yang juga Ketua DKKB dapat menciptakan hubungan yang lebih erat antara pemerintah dan dunia seni budaya.
Mencari Terobosan Baru untuk Seni Budaya Banyumas
Simposium 'Dinamika dan Masa Depan Seni Budaya Banyumas' tidak hanya sekedar refleksi, tetapi juga berupaya mencari solusi konkret untuk kemajuan seni budaya Banyumas. Para peserta berharap dapat menemukan terobosan-terobosan baru, baik dalam praktik maupun dialektika seni budaya. Salah satu fokus utama adalah bagaimana mentransformasikan warisan budaya kepada generasi muda agar tetap lestari dan relevan dengan zaman.
Era Prima Nugraha menambahkan, "Lebih kepada mencari upaya-upaya baru atau terobosan-terobosan dalam bentuk praktis dan dialektis." Hal ini menunjukkan komitmen para pegiat seni untuk tidak hanya sekadar memelihara tradisi, tetapi juga mengembangkannya secara kreatif dan inovatif.
Para peserta simposium juga menyadari pentingnya kolaborasi dan komunikasi antar seniman. Jarot C Setiyoko, Sekretaris Jenderal DKKB, menekankan pentingnya 'rekayasa budaya' atau 'culture engineering' sebagai strategi untuk mengelola dan mengembangkan seni budaya Banyumas. Ia menyebutkan bahwa interaksi informal di antara seniman, misalnya melalui pertemuan-pertemuan santai, juga berperan penting dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk berkreasi dan berkolaborasi.
Bupati Sadewo Tri Lastiono, meskipun memiliki jabatan rangkap sebagai Ketua DKKB, diharapkan tetap memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan seni budaya Banyumas. Meskipun secara organisasional akan ada Ketua Harian DKKB yang ditunjuk, Jarot berharap dukungan dari Bupati tetap kuat dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga semangat dan kreativitas para seniman.
Harapan untuk Masa Depan Seni Budaya Banyumas
Ki Titut Edi Purwanto, pendiri Padepokan 'Cowong Sewu', mengungkapkan optimismenya terhadap kepemimpinan Bupati Sadewo. Ia mengingat bagaimana sebelum menjabat Bupati, Sadewo telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap masyarakat dan seni budaya. Dengan pengalaman dan relasi yang telah terbangun, diharapkan kepemimpinan Sadewo akan membawa kemajuan yang signifikan bagi seni budaya Banyumas.
Para pegiat seni berharap agar seni budaya Banyumas tetap mendapatkan tempat dan dukungan yang memadai di bawah kepemimpinan Bupati Sadewo. Mereka menekankan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya leluhur. Simposium ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya tersebut, membuka jalan bagi dialog dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah daerah dan para pelaku seni budaya Banyumas.
Simposium ini bukan hanya sekadar membahas masa lalu, tetapi juga menatap masa depan dengan penuh harapan. Para pegiat seni budaya Banyumas berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkreasi, memastikan bahwa warisan budaya leluhur tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Mereka percaya bahwa dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat dari pemerintah, seni budaya Banyumas akan semakin berkembang dan berkontribusi bagi kekayaan budaya Indonesia.