Sistem "One Way" di Jalur Padang Pariaman-Bukittinggi Efektif Urai Kemacetan Mudik Lebaran 2025
Penerapan sistem "one way" di jalur Padang Pariaman-Bukittinggi dinilai efektif atasi kemacetan selama mudik Lebaran 2025, mengurangi waktu tempuh pemudik signifikan.

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan sistem "one way" atau sistem satu jalur terbukti efektif mengatasi kemacetan di jalur Padang Pariaman menuju Bukittinggi selama mudik Lebaran 2025. Penerapan sistem ini berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Maret 2025, dan direncanakan akan diterapkan kembali pada arus balik, tanggal 4 hingga 6 April 2025. Sistem ini berhasil mengurai kepadatan lalu lintas yang biasanya terjadi di jalur vital tersebut, yang sebelumnya kerap menimbulkan penumpukan kendaraan berjam-jam.
Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar, AKBP Agung Pranajaya, menjelaskan bahwa jalur Padang Pariaman-Bukittinggi merupakan jalur utama di Sumatera Barat, sehingga rawan kemacetan, terutama saat musim mudik. Dengan sistem "one way", kepadatan arus lalu lintas dapat diurai secara signifikan, mencegah terjadinya kelumpuhan total. "Berdasarkan evaluasi, sistem ini sangat efektif untuk mengatasi kemacetan yang biasa terjadi selama mudik lebaran di jalur Padang Pariaman menuju Bukittinggi," ujar AKBP Agung Pranajaya di Padang, Selasa.
Sebelum diterapkannya sistem "one way", perjalanan dari Padang Pariaman menuju Bukittinggi seringkali terhambat kemacetan parah, membuat pemudik terjebak berjam-jam di jalan. Namun, dengan adanya sistem ini, waktu tempuh perjalanan dapat dipersingkat secara signifikan. Penerapan sistem "one way" ini juga melibatkan penempatan personel di lapangan untuk mengawasi dan memastikan tidak ada pengendara yang melanggar aturan yang telah ditetapkan.
Sistem One Way: Detail Penerapan dan Pengaturan Arus Lalu Lintas
Selama periode penerapan sistem "one way", kendaraan dari arah Padang menuju Bukittinggi dialihkan melalui jalur Silaing, via Kota Padang Panjang. Sementara itu, kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Padang diarahkan melalui jalur Malalak, Kabupaten Agam. Pengaturan ini dirancang untuk memisahkan arus lalu lintas dan mencegah terjadinya pertemuan kendaraan dari dua arah yang berlawanan, sehingga meminimalisir potensi kemacetan.
Untuk kendaraan yang datang dari Malalak dan hendak menuju jalan tol, disediakan jalur khusus dengan petunjuk yang jelas. Kendaraan tersebut dapat langsung belok kiri di Simpang Sicincin. Jarak tempuh dari Simpang Sicincin menuju Padang Luar (Bukittinggi) melalui jalur "one way" ini mencapai 43 kilometer. Petugas kepolisian ditempatkan di titik-titik strategis untuk memberikan arahan dan pengawasan kepada para pengendara, memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Polda Sumbar berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas sistem "one way" ini. Mereka berharap sistem ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan kemacetan di jalur Padang Pariaman-Bukittinggi, terutama pada saat-saat puncak kepadatan lalu lintas seperti musim mudik dan liburan.
Evaluasi dan Perencanaan Ke Depan
Penerapan sistem "one way" pada arus balik Lebaran 2025, yang dijadwalkan pada 4-6 April 2025, diharapkan dapat memberikan hasil yang sama efektifnya dengan penerapan pada arus mudik. Polda Sumbar akan terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Keberhasilan sistem ini menjadi bukti bahwa strategi pengaturan lalu lintas yang terencana dan terintegrasi dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi kemacetan dan meningkatkan kenyamanan perjalanan bagi para pemudik.
Dengan adanya sistem ini, waktu tempuh perjalanan dapat dipersingkat, mengurangi rasa frustasi dan kelelahan para pemudik. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan keselamatan di jalan raya, karena mengurangi risiko kecelakaan akibat kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan kemacetan serupa.
Ke depannya, Polda Sumbar berencana untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem "one way" ini, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya. Mereka juga akan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemacetan, seperti kondisi jalan dan jumlah kendaraan, untuk membuat strategi yang lebih komprehensif.
Kesimpulannya, penerapan sistem "one way" di jalur Padang Pariaman-Bukittinggi terbukti efektif dalam mengatasi kemacetan selama mudik Lebaran 2025. Sistem ini memberikan solusi yang signifikan terhadap permasalahan kemacetan yang selama ini menjadi kendala utama bagi para pemudik di jalur tersebut. Dengan adanya pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan sistem ini dapat terus ditingkatkan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.