One Way Padang-Bukittinggi Lancar di Hari Pertama, Antisipasi Kemacetan Lebaran
Penerapan sistem satu arah (one way) di jalur Padang-Bukittinggi pada hari pertama berjalan lancar, terutama di simpul kemacetan Padang Luar, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berkat antisipasi kepolisian.

Sistem satu arah atau one way diterapkan di jalur Padang-Bukittinggi, Sumatera Barat, mulai 28 hingga 30 Maret 2025 sebagai antisipasi kemacetan arus mudik dan balik Lebaran 1446 Hijriah. Penerapan sistem ini, khususnya di simpul kemacetan utama di persimpangan Padang Luar, Kabupaten Agam, terpantau berjalan lancar dan padat pada hari pertama. Hal ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pihak kepolisian setempat.
Menurut Ipda Yandi dari Polres Bukittinggi, arus lalu lintas cukup ramai, terutama kendaraan dari Padang menuju Bukittinggi. Di persimpangan Padang Luar, kendaraan dari arah Padang diarahkan ke kanan menuju Padang Laweh, lalu masuk ke by-pass Bukittinggi. Sementara, kendaraan dari Bukittinggi menuju Padang diarahkan ke kiri melalui Malalak, Kabupaten Agam.
Rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik rawan, termasuk persimpangan Padang Luar, Tanjung Alam, dan Baso. Kepolisian tidak hanya fokus pada arus dari Padang, tetapi juga dari Payakumbuh dan titik-titik lainnya, dengan petugas yang bersiaga di berbagai lokasi.
Pengaturan Arus Lalu Lintas dan Imbauan Kepolisian
Petugas kepolisian secara ketat mengatur arus lalu lintas di persimpangan-persimpangan tersebut. Kendaraan dari arah Padang menuju Bukittinggi dialihkan melalui jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di pusat kota. Sistem ini dirancang untuk memastikan kelancaran lalu lintas bagi para pemudik.
Ipda Yandi mengimbau masyarakat, khususnya para pengendara, untuk mematuhi aturan one way dan tidak melawan arus. Hanya ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan kendaraan dengan pengawalan khusus dari kepolisian yang diizinkan untuk melawan arus.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya kepolisian untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengendara selama periode mudik Lebaran. Petugas terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Antisipasi Kemacetan Lebaran oleh Dinas Perhubungan
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar, Dedy Diantolani, menjelaskan bahwa penerapan one way merupakan bagian dari strategi antisipasi kemacetan selama arus mudik dan balik Lebaran. Pemberlakuan one way jalur Padang-Bukittinggi ini berlangsung selama tiga hari, yaitu 28 sampai 30 Maret 2025.
Dinas Perhubungan bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran lalu lintas selama periode tersebut. Mereka telah melakukan pemetaan titik-titik rawan kemacetan dan menyiapkan strategi untuk mengatasinya.
Selain penerapan one way, berbagai upaya lain juga dilakukan untuk mengurai kemacetan, seperti pengaturan lalu lintas di titik-titik rawan, penambahan petugas di lapangan, dan sosialisasi kepada masyarakat.
Dengan adanya kerjasama dan antisipasi yang matang dari berbagai pihak, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran di Sumatera Barat dapat berjalan lancar dan aman.
Meskipun hari pertama penerapan one way berjalan lancar, pihak berwenang tetap siaga dan memantau situasi lalu lintas secara ketat. Mereka siap melakukan penyesuaian dan langkah-langkah tambahan jika diperlukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.
Kesimpulan
Penerapan sistem one way di jalur Padang-Bukittinggi pada hari pertama menunjukkan hasil yang positif dalam mengurai kemacetan. Kerja sama antara kepolisian dan Dinas Perhubungan serta kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas menjadi kunci keberhasilannya. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pemudik selama Lebaran.