Kapolri dan Dua Menteri Resmi Berlakukan "One Way" Nasional untuk Arus Mudik Lebaran
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan dan Kesehatan resmi memulai sistem satu arah (one way) di jalan tol trans Jawa untuk kelancaran arus balik Lebaran 2023.

Semarang, 6 April 2024 - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan secara resmi memberlakukan sistem satu arah atau "one way" di jalan tol Trans Jawa. Pemberlakuan sistem ini dimulai pada Minggu, 6 April 2024, pukul 00.00 WIB, dan berlangsung dari Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, hingga Gerbang Tol Cikampek Utama. Langkah ini diambil untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2024.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa keputusan untuk memberlakukan "one way" nasional diambil berdasarkan evaluasi arus lalu lintas yang dilakukan sejak Sabtu sore hingga Minggu dini hari. "Pembukaan one way secara nasional berdasarkan evaluasi perhitungan arus lalu lintas sejak kemarin sore hingga tadi malam," kata Kapolri dalam keterangan resminya. Arus kendaraan yang menuju arah barat (Jakarta) terpantau sudah melebihi rata-rata, sehingga jalur satu arah diberlakukan mulai kilometer 414 hingga kilometer 70.
Setelah kilometer 70, akan diberlakukan sistem contraflow atau lawan arus hingga kilometer 46 arah Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk mengoptimalkan kapasitas jalan tol dan memperlancar arus kendaraan. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik selama periode arus balik Lebaran.
Sistem One Way Nasional: Upaya Mengurai Kemacetan Arus Balik
Pemberlakuan sistem "one way" nasional ini merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi kemacetan yang kerap terjadi selama arus balik Lebaran. Dengan sistem ini, diharapkan arus kendaraan dapat terurai dengan lebih efektif dan efisien. Polri menyatakan akan terus memantau dinamika di lapangan dan menyiapkan berbagai alternatif rekayasa lalu lintas untuk menjaga kelancaran arus kendaraan. "Dengan berbagai alternatif yang disiapkan, arus kendaraan dari timur ke barat maupun dari barat ke timur bisa tetap berjalan," ujar Kapolri.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa jalur arteri masih memadai dan mampu menampung arus kendaraan dari barat ke timur. "Untuk arus kendaraan dari Jakarta ke arah timur tidak menjadi kendala," katanya. Beberapa ruas tol alternatif juga disiapkan untuk mengurai kepadatan, seperti ruas tol Cisumdawu dan tol fungsional Japek II. Pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik.
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mengingat pentingnya kelancaran arus balik Lebaran untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik. Sistem "one way" ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan dan mempercepat waktu tempuh perjalanan para pemudik.
Antisipasi Kemacetan dan Optimalisasi Arus Lalu Lintas
Pemerintah telah mempersiapkan berbagai strategi untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode arus balik Lebaran. Selain penerapan sistem "one way", sejumlah langkah lain juga dilakukan, antara lain:
- Pemantauan arus lalu lintas secara real-time
- Peningkatan patroli dan pengawasan di jalan tol
- Penyediaan jalur alternatif
- Koordinasi antar instansi terkait
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan arus balik Lebaran dapat berjalan lancar dan aman. Pemerintah mengimbau kepada para pemudik untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan memperhatikan kondisi kesehatan selama perjalanan.
Sistem "one way" ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya selama periode mudik dan balik Lebaran. Semoga dengan adanya langkah ini, perjalanan arus balik Lebaran dapat berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.