Siswa SMK Tewas Saat Pentas Seni, 13 Saksi Diperiksa Polres Cimahi
Polres Cimahi telah memeriksa 13 saksi terkait tewasnya siswa SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, yang meninggal dunia setelah tertusuk gunting saat pentas seni.

Tragedi memilukan terjadi di SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat. Seorang siswa berinisial MRD (17) meninggal dunia setelah tertusuk gunting saat memerankan adegan bunuh diri dalam sebuah pentas seni sekolah. Kejadian ini terjadi pada Selasa, di SMK Dharma Pertiwi, Bandung Barat, Jawa Barat. Polisi kini tengah menyelidiki kasus ini untuk mengungkap penyebab pasti kematian MRD. Sebanyak 13 saksi, terdiri dari 8 guru dan 5 siswa, telah diperiksa oleh pihak Kepolisian Resor (Polres) Cimahi.
Kronologi kejadian bermula saat MRD memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni sekolah. Gunting yang digunakannya untuk adegan tersebut, tanpa sepengetahuan guru, ternyata menusuk perut dan rongga dada kirinya. Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa MRD tak tertolong. Menurut keterangan Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, "MRD meninggal dunia setelah sebuah gunting yang digunakannya saat memerankan adegan bunuh diri dalam pentas seni menembus perut dan rongga dada kirinya."
Kejadian tersebut awalnya dianggap sebagai bagian dari pentas seni oleh para saksi. MRD sempat berdiri dan berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal dunia. Baru setelah korban terjatuh, para saksi menyadari bahwa kejadian tersebut bukan bagian dari drama. Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap kronologi lengkap kejadian tersebut dan memastikan apakah ada kelalaian atau unsur pidana dalam peristiwa ini.
Penyelidikan Polres Cimahi
Kepolisian Resor Cimahi telah memeriksa 13 saksi, termasuk delapan guru dan lima siswa SMK Dharma Pertiwi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap rangkaian peristiwa yang menyebabkan kematian MRD. AKBP Tri Suhartanto menyatakan bahwa penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk properti yang digunakan dalam adegan drama dan naskah drama yang bertema kenakalan remaja. "Tiga kali melakukan percobaan, percobaan ketiga masuk ke rongga dada sebelah kiri," ungkap Kapolres menjelaskan teknik penggunaan gunting oleh korban.
Polisi juga tengah mendalami isi naskah drama untuk mencari petunjuk lebih lanjut. Naskah drama tersebut bertema kenakalan remaja, dan polisi akan menganalisis apakah ada unsur yang dapat menyebabkan kejadian tersebut. Pemeriksaan saksi-saksi difokuskan untuk mengetahui kronologi kejadian secara detail, termasuk bagaimana gunting tersebut dapat sampai ditangan korban dan mengapa pengawasan terhadap penggunaan properti pentas seni kurang diperhatikan.
Proses penyelidikan masih berlangsung, dan polisi belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian MRD. "Polisi masih mendalami isi naskah dan kronologi kejadian untuk mengungkap penyebab pasti kematian siswa tersebut. Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai," kata AKBP Tri Suhartanto.
Barang Bukti dan Perkembangan Kasus
Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti penting. Barang bukti tersebut antara lain properti yang digunakan dalam adegan drama, termasuk gunting yang menyebabkan kematian MRD, dan naskah drama itu sendiri. Analisis terhadap barang bukti ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologi kejadian dan penyebab kematian MRD.
Proses penyelidikan masih terus berlanjut, dan polisi berkomitmen untuk mengungkap fakta sebenarnya terkait kasus ini. Pihak kepolisian meminta kesabaran masyarakat dan berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru setelah penyelidikan selesai. Perkembangan kasus ini akan terus dipantau dan informasi terbaru akan segera dipublikasikan.
Polisi juga akan menyelidiki apakah ada kelalaian dari pihak sekolah dalam pengawasan penggunaan properti selama pentas seni. Hal ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Keselamatan dan keamanan siswa harus menjadi prioritas utama di lingkungan sekolah.
Kesimpulannya, kasus tewasnya MRD ini menjadi sorotan dan polisi berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi. Proses penyelidikan yang teliti dan menyeluruh diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan mencegah kejadian serupa di masa depan.