Siswi SMA Wonosobo yang Hilang Sebulan Ditemukan di Kalimantan Tengah, Sempat Pesan Traveloka
Siswi SMA asal Wonosobo yang dilaporkan hilang sejak April lalu, ditemukan di Katingan, Kalimantan Tengah setelah polisi menelusuri jejak digitalnya.

Kabar gembira datang dari Wonosobo, seorang siswi SMA yang sempat dinyatakan hilang selama hampir satu bulan akhirnya ditemukan dalam keadaan sehat. Melati (nama samaran), siswi berusia 15 tahun asal Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, ditemukan oleh aparat kepolisian di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Kasus ini bermula dari laporan orang hilang yang diajukan oleh keluarga Melati pada 18 April 2025 lalu.
Kapolsek Sapuran, AKP Suryanto menjelaskan bahwa Melati dilaporkan hilang sejak pertengahan April 2025. Pihak kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan setelah menerima laporan tersebut. Penyelidikan awal difokuskan pada keterangan dari keluarga dan teman-teman Melati untuk mendapatkan petunjuk mengenai keberadaannya.
Upaya pencarian membuahkan hasil berkat penelusuran jejak digital yang dilakukan oleh Unit Reserse Kriminal Polsek Sapuran. Petunjuk penting ditemukan melalui akun Traveloka yang diduga milik Melati. Dari riwayat pemesanan, diketahui bahwa Melati sempat memesan perjalanan menuju Semarang sebelum melanjutkan penerbangan ke Sampit, Kalimantan Tengah.
Penemuan Melati di Kalimantan Tengah Berkat Koordinasi Lintas Wilayah
Jejak digital yang ditemukan kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi lintas wilayah. Polsek Sapuran bekerja sama dengan Polda Kalimantan Tengah dan Satreskrim Polres Katingan untuk mempersempit area pencarian. Kerja sama ini membuahkan hasil, Melati berhasil ditemukan dalam keadaan sehat di sebuah mes milik perusahaan sawit di Kabupaten Katingan.
Proses penjemputan Melati berjalan lancar tanpa hambatan. Pada hari Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, Melati dipulangkan ke Wonosobo dan diserahkan kembali kepada keluarganya. Kapolsek Suryanto memastikan bahwa kepergian Melati bukan karena adanya unsur paksaan atau tindak pidana.
"Kami bekerja sama dengan Polda Kalimantan Tengah dan Satreskrim Polres Katingan. Hasilnya korban berhasil ditemukan dalam keadaan sehat di sebuah mes milik perusahaan sawit di Kabupaten Katingan," kata Kapolsek Suryanto.
Motif Kepergian Melati: Mencari Ayah Kandung dan Pekerjaan
Dari hasil pemeriksaan awal, Melati mengaku bahwa tujuan awalnya adalah mencari ayah kandungnya di Batam. Namun, rencana tersebut urung dilakukan setelah ia mengetahui bahwa kehadirannya tidak diharapkan oleh keluarga ayahnya. Melati kemudian memutuskan untuk mencari pekerjaan di Kalimantan Tengah.
Meskipun Melati ditemukan dalam keadaan sehat, pihak kepolisian tetap memberikan pendampingan psikologis dan sosial. Langkah ini diambil untuk memastikan pemulihan Melati berjalan optimal setelah pengalaman yang dialaminya. Pendampingan ini diharapkan dapat membantu Melati mengatasi trauma dan kembali beradaptasi dengan lingkungan keluarga dan sekolah.
AKP Suryanto menambahkan, "Kami tetap melakukan pendampingan psikologis dan sosial terhadap korban agar pemulihannya berjalan optimal."
Kasus hilangnya Melati menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, terutama orang tua dan remaja. Pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, serta pengawasan terhadap aktivitas anak di dunia maya menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.