SKK Migas: Industri Hulu Migas Dorong Ekonomi Masyarakat Sekitar, Contohnya ExxonMobil di Cepu
SKK Migas mengungkapkan bahwa industri hulu migas, seperti yang ditunjukkan ExxonMobil di Cepu, Jawa Timur, memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar.

Jakarta, 20 Maret 2024 - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa kehadiran industri hulu migas memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di wilayah sekitarnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, dalam acara buka puasa bersama di Jakarta.
Hudi menjelaskan, "Keberadaan industri hulu migas memegang peranan penting untuk menggerakkan perekonomian atau memberikan economic ripple effect kepada masyarakat sekitar." Ia mencontohkan ExxonMobil di Cepu, Jawa Timur, sebagai bukti nyata kontribusi industri hulu migas terhadap perekonomian lokal. Keberadaan perusahaan tersebut telah berkontribusi pada pengembangan wilayah Bojonegoro dan sekitarnya.
Lebih lanjut, Hudi berharap agar pengembangan ExxonMobil di Cepu berkelanjutan, sehingga dapat terus memberikan kontribusi positif bagi negara. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui sektor energi.
ExxonMobil di Cepu: Kontribusi SDM dan Produksi Minyak
Senior Vice President Production EMCL, Muhammad Nurdin, turut memberikan keterangan dalam kesempatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, 99,5 persen tenaga kerja yang mengoperasikan Lapangan Banyu Urip merupakan warga negara Indonesia. Nurdin menilai hal ini sebagai prestasi yang membanggakan, mengingat kompleksitas operasional lapangan tersebut.
Nurdin membandingkan kecepatan pengembangan SDM di Indonesia dengan operasional ExxonMobil di negara lain. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang sangat cepat dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di sektor migas, sehingga mampu mengoperasikan lapangan migas secara mandiri. "Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan sumber daya manusia yang luar biasa," tegas Nurdin.
Nurdin juga menambahkan bahwa Blok Cepu merupakan salah satu tulang punggung produksi minyak di Indonesia, dengan kapasitas produksi mencapai 155 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau sekitar 24 juta liter minyak per hari. Kontribusi ini sangat penting bagi perekonomian nasional.
Untuk menghadapi tantangan penurunan produksi (decline) di Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil telah menjalankan proyek pengeboran tujuh sumur baru. Dua sumur telah beroperasi sejak 2024, dan lima sumur lainnya ditargetkan beroperasi pada akhir 2025. Kedua sumur yang telah beroperasi telah menambah produksi sebesar 14 ribu barel per hari.
Menjaga Target Produksi Minyak Nasional
Proyek pengeboran ini diharapkan dapat menjaga produksi minyak agar sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Target produksi minyak ExxonMobil dalam APBN adalah sebesar 136 ribu BOPD. Keberhasilan proyek ini akan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara dan perekonomian nasional.
Secara keseluruhan, kehadiran industri hulu migas, khususnya ExxonMobil di Blok Cepu, telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat sekitar dan perekonomian nasional. Hal ini menunjukkan pentingnya pengembangan industri hulu migas yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.