SMBR Dukung Transisi EBT: Manfaatkan AFR dan Tanam 1.500 Pohon Kaliandra Merah
PT Semen Baturaja (SMBR) berkomitmen terhadap transisi energi terbarukan (EBT) dengan memanfaatkan AFR dan menanam pohon kaliandra merah untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target dekarbonisasi.

PT Semen Baturaja (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) (SIG), menunjukkan komitmennya terhadap transisi energi baru terbarukan (EBT) dengan gencar memanfaatkan bahan bakar dan bahan baku alternatif (AFR) serta menanam 1.500 pohon kaliandra merah. Inisiatif ini dilakukan untuk mengurangi limbah industri, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung target dekarbonisasi nasional. Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu, mengumumkan hal ini di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Jumat (7/3).
SMBR memanfaatkan berbagai jenis AFR, termasuk sludge oil, spent bleaching earth, oli, majun, popok bekas, dan insulasi bekas. Penggunaan AFR ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi semen. Pada tahun 2024, SMBR berhasil memanfaatkan AFR sebanyak 9.401 ton, meningkat 41 persen dibandingkan tahun 2023 (6.661 ton). Keberhasilan ini meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 3,18 persen, melampaui target perusahaan sebesar 2,63 persen.
Langkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah dalam mempercepat transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya energi bersih dan terjangkau, konsumsi dan produksi bertanggung jawab, serta aksi terhadap perubahan iklim. "Kami terus mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan bahan bakar alternatif guna mengurangi emisi karbon dan mendukung program transisi energi nasional," ujar Hari Liandu.
Pemanfaatan AFR dan Inovasi Berkelanjutan
Pemanfaatan AFR oleh SMBR merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan keberhasilan melampaui target TSR, SMBR telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya dekarbonisasi. "Transisi menuju energi bersih bukan hanya kebutuhan industri, tetapi juga tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan," tegas Hari Liandu.
Lebih lanjut, SMBR juga berencana untuk memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi alternatif. Salah satu inisiatif konkrit adalah penanaman 1.500 pohon kaliandra merah. Pohon ini nantinya akan diolah menjadi wood pellet, sebuah sumber energi hijau untuk proses produksi semen. Langkah ini menunjukkan komitmen jangka panjang SMBR dalam menciptakan industri semen yang lebih berkelanjutan.
Dengan pemanfaatan AFR dan pengembangan energi hijau dari biomassa, SMBR berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Inovasi ini juga menunjukkan bagaimana industri semen dapat berperan aktif dalam transisi energi berkelanjutan.
Target Dekarbonisasi dan SDGs
Komitmen SMBR dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung target dekarbonisasi selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pemanfaatan AFR dan pengembangan energi hijau dari biomassa berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya poin-poin terkait energi bersih dan terjangkau, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta aksi untuk mengatasi perubahan iklim.
Dengan mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam operasi bisnisnya, SMBR tidak hanya memenuhi kewajiban lingkungannya, tetapi juga meningkatkan daya saing dan reputasinya. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dan profitabilitas dapat berjalan beriringan.
Keberhasilan SMBR dalam meningkatkan TSR dan memanfaatkan AFR merupakan contoh nyata bagi perusahaan lain di sektor industri semen untuk mengikuti jejak serupa. Dengan kolaborasi dan inovasi, transisi energi berkelanjutan di Indonesia dapat terwujud.
SMBR terus berupaya untuk menemukan dan mengembangkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Komitmen ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Kesimpulan
Langkah SMBR dalam memanfaatkan AFR dan menanam pohon kaliandra merah sebagai langkah awal menuju energi hijau merupakan contoh nyata komitmen perusahaan terhadap transisi energi berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi emisi karbon dan mendukung target dekarbonisasi nasional, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan.