Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengincar finalisasi aturan insentif fiskal tahun 2025 pada Januari ini, mencakup berbagai sektor seperti kendaraan listrik, industri padat karya, dan perumahan, guna mendorong perekonomian.
Sri Mulyani Kejar Finalisasi Aturan Insentif Fiskal 2025
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menetapkan target penyelesaian aturan insentif fiskal tahun 2025 pada Januari ini. Pengumuman resmi terkait berbagai peraturan menteri keuangan (PMK) yang baru akan disampaikan setelah finalisasi seluruh aturan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat lalu. Ia menjelaskan bahwa berbagai PMK terkait insentif fiskal sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Proses percepatan penyelesaian ini dilakukan di tengah kesibukan berbagai agenda penting lainnya.
Rincian Insentif Fiskal yang Dinantikan
Hingga saat ini, pemerintah baru merilis satu PMK, yaitu PMK 135/2024. PMK tersebut mengatur mengenai pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah (DTP) untuk kendaraan listrik roda empat. Insentif ini berlaku untuk kendaraan listrik baik impor (CBU) maupun produksi dalam negeri (CKD) sepanjang tahun 2025, dengan pemerintah menanggung 100 persen PPnBM.
Selain insentif PPnBM, sejumlah insentif fiskal lainnya tengah dipersiapkan. Beberapa di antaranya meliputi: PPh pasal 21 DTP untuk industri padat karya (maksimal penghasilan Rp10 juta per bulan), subsidi bunga 5 persen untuk pembiayaan revitalisasi mesin industri padat karya, dan bantuan 50 persen untuk jaminan kecelakaan kerja di sektor padat karya selama enam bulan.
Pemerintah juga menyiapkan insentif berupa PPN DTP untuk penjualan rumah hingga Rp5 miliar. Untuk harga jual hingga Rp2 miliar, insentif PPN DTP diberikan 100 persen (Januari-Juni 2025) dan 50 persen (Juli-Desember 2025). Terdapat pula insentif yang sudah berjalan, seperti diskon listrik 50 persen untuk pelanggan 2200 VA ke bawah selama Januari dan Februari 2025.
Target Penyelesaian dan Dampaknya
Penyelesaian aturan insentif fiskal 2025 diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan masyarakat. Hal ini penting untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan selesainya aturan ini, diharapkan berbagai program stimulus pemerintah dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Target penyelesaian pada bulan Januari ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk segera memberikan kepastian hukum dan mendorong iklim investasi yang kondusif. Kejelasan aturan ini sangat penting bagi perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan di berbagai sektor.