STIS Tetap Layani Peserta Pelatihan Vokasional 24 Jam Selama Lebaran
Selama libur Lebaran 2025, Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) tetap memberikan pelayanan 24 jam kepada 35 peserta pelatihan vokasional penyandang disabilitas yang tidak pulang kampung.

Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS) Kementerian Sosial memastikan pelayanan 24 jam bagi peserta pelatihan vokasional selama libur Lebaran 2025. Dari 55 penghuni asrama, 35 orang memilih tetap tinggal di STIS karena berbagai alasan, termasuk jarak rumah yang jauh dan biaya perjalanan yang mahal. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Padang, Aceh, Bengkulu, dan Palembang, dan merupakan penyandang disabilitas yang mengikuti pelatihan vokasional selama 6 bulan di STIS.
"Memang kita pelayanannya 24 jam, di sini memang ada yang stay," jelas Pembina Asrama Vokasional Putra, Rudi Febriyanto. Meskipun sebagian besar peserta pulang kampung untuk merayakan Lebaran bersama keluarga, STIS tetap berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi mereka yang tetap berada di asrama. Hal ini menunjukkan dedikasi STIS dalam memberikan pelatihan vokasional yang komprehensif dan inklusif.
Keputusan peserta untuk tetap di asrama bukan tanpa alasan. Selain jarak tempuh yang jauh, biaya perjalanan yang tinggi juga menjadi pertimbangan utama. STIS pun telah menyiapkan berbagai program untuk memastikan kenyamanan dan kebahagiaan para peserta selama Lebaran. Mereka tetap mendapatkan layanan dan kegiatan yang mendukung proses pelatihan dan kesejahteraan mereka.
STIS Siapkan Kegiatan Lebaran untuk Peserta
Demi memastikan kenyamanan peserta yang tidak pulang, STIS telah menyiapkan berbagai kegiatan selama Lebaran. "Kita telah menyiapkan program kegiatan untuk penghuni yang tidak pulang, seperti takbiran dan shalat Id berjamaah," ungkap Rudi. STIS juga memperbolehkan orang tua atau saudara peserta untuk berkunjung dan bahkan menginap di asrama jika diperlukan. Hal ini menunjukkan komitmen STIS untuk menciptakan suasana yang nyaman dan membuat para peserta merasa seperti di rumah sendiri.
Tidak hanya itu, STIS juga memfasilitasi kegiatan lainnya seperti olahraga dan nonton bareng untuk mengisi waktu libur. Keluarga peserta juga diperbolehkan mengajak mereka jalan-jalan dengan izin tertulis. "Misalnya, jalan-jalan sendiri tidak diizinkan, takut ada apa-apa. Mereka tanggung jawab kita di sini," tegas Rudi. Langkah-langkah ini menunjukkan kepedulian STIS terhadap kesejahteraan dan keamanan para peserta pelatihan.
Seluruh peserta pelatihan telah diberitahu sejak awal mengenai jadwal pelatihan yang bertepatan dengan Ramadhan dan Lebaran. Mereka telah menyetujui hal ini dengan izin orang tua mereka. "Saat orang tuanya mungkin menginap 1 sampai 2 hari silakan," tambah Rudi. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik dan transparan antara STIS, peserta, dan keluarga mereka.
Pelayanan 24 Jam dan Komitmen STIS
Sebagai kepala asrama, Rudi bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan peserta selama 24 jam. Ia harus siap siaga bila ada peserta yang sakit dan membutuhkan perawatan medis. "Kadang kalau mereka punya penyakit bawaan, agak bingung juga sih, kita biasanya lapor ke perawat dan konsultasi ke dokter," tuturnya. Komitmen Rudi dan STIS dalam memberikan pelayanan maksimal patut diapresiasi.
Meskipun tugasnya menuntut dedikasi penuh, bahkan selama Lebaran, Rudi menganggap para peserta sebagai keluarga. Ia merasakan kebahagiaan saat mereka sukses dan turut bersedih ketika mereka sakit. "Kebetulan saya selain pembinaan, juga mengajar call center," imbuhnya. Dedikasi dan rasa empati Rudi mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi dalam pelayanan STIS.
Keluarga Rudi sangat memahami pekerjaannya. Komunikasi melalui video call menjadi solusi bagi Rudi untuk tetap terhubung dengan keluarga selama Lebaran. "Waktu awal-awal bekerja sedih juga, tetapi ini kan tugas, istilahnya amanah yang diberikan pimpinan kita jalankan. Kadang anak dan istri saya yang ke sini," kata Rudi. Kisah ini menunjukkan keseimbangan antara pengabdian dan kehidupan pribadi yang dijalani Rudi.
Selama libur Lebaran, STIS tetap memberikan pelayanan optimal kepada para peserta pelatihan vokasional. Komitmen ini menunjukkan dedikasi STIS dalam mendukung kesuksesan para penyandang disabilitas dan memberikan pelatihan vokasional yang berkualitas tinggi, bahkan di tengah momen perayaan hari raya.