Stok Beras Nasional Capai 3,5 Juta Ton, Tertinggi dalam 57 Tahun!
Menteri Pertanian umumkan stok beras nasional tembus 3,5 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir berkat produksi dalam negeri tanpa impor.

Jakarta, 5 Mei 2025 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait ketersediaan beras nasional. Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, Mentan menyatakan bahwa stok beras nasional telah mencapai angka 3.517.294 ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir, sejak data tercatat pada tahun 1968, dan seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri tanpa bantuan impor.
Capaian ini tentu membanggakan. Mentan menekankan bahwa angka tersebut menunjukkan keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan produksi beras. Hal ini juga sekaligus menjawab keraguan publik mengenai kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Pernyataan Mentan ini langsung menyita perhatian publik. Angka 3,5 juta ton stok beras jauh melampaui stok beras pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 1.467.626 ton. Kenaikan signifikan ini menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah dalam mengelola sektor pertanian.
Produksi Beras Meningkat Pesat
Mentan menjelaskan bahwa peningkatan produksi beras ini tak lepas dari berbagai upaya intensifikasi lahan, pompanisasi di Pulau Jawa, dan rehabilitasi irigasi di luar Jawa. Program-program ini mendapat dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. "Stok beras tertinggi selama 57 tahun, seumur dengan saya. Ini kita bisa lihat sejak berdiri Bulog 1969 menurut informasi saya terima. Tapi yang terpenting datanya sejak 1969 sampai hari ini 2025 itu tertinggi dalam sejarah (stok beras nasional) 3,5 juta ton," ungkap Mentan.
Lebih lanjut, Mentan juga memaparkan bahwa serapan gabah di tingkat petani mencapai angka maksimal 50 ribu ton per hari. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas sistem distribusi dan pengadaan beras di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk selalu menjaga kesejahteraan petani.
Dengan capaian ini, Mentan optimistis stok beras nasional akan mencapai 4 juta ton dalam waktu 15 hingga 20 hari mendatang. Optimisme ini didasari pada tren positif produksi dan serapan gabah yang terus meningkat.
Kualitas Beras Tetap Diperhatikan
Meskipun stok beras melimpah, Mentan tetap mengingatkan pentingnya menjaga kualitas gabah yang diserap dari petani. "Harus jaga kualitas, pengadaan tetap jalan. Tapi jangan karena yang rusak, katakanlah 1 ton, 2 ton, ini yang mengganggu proses pengadaan beras. Itu enggak boleh. Tapi kami tekankan, perhatikan kualitas. Itu mutlak," tegas Mentan.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kualitas beras yang sampai ke konsumen. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan memastikan beras yang dikonsumsi aman dan bergizi.
Mentan juga membandingkan stok beras saat ini dengan masa swasembada pangan tahun 1984. Pada Mei 1984, stok beras mencapai 2.402.899 ton dengan jumlah penduduk sekitar 100 juta jiwa. Kini, dengan jumlah penduduk mencapai 280 juta jiwa, stok beras justru jauh lebih tinggi.
Fondasi Kedaulatan Pangan
Mentan menegaskan bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil kerja keras pemerintah, kementerian teknis, dan dukungan masyarakat luas. Ia juga menekankan bahwa sektor pertanian merupakan fondasi utama kedaulatan pangan nasional. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada beras dan bahkan melampaui target.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya mencapai ketahanan pangan. Indonesia telah membuktikan bahwa dengan strategi dan kebijakan yang tepat, swasembada pangan bukanlah hal yang mustahil.
Ke depan, pemerintah diharapkan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kualitas beras agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga.