Stok Kebutuhan Pokok Aman Jelang Idul Fitri 2025, Menko Budi Pastikan Harga Terkendali
Menko Polhukam Budi Gunawan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok seperti daging, cabai, dan minyak goreng Minyakita selama Idul Fitri 2025, mencegah penimbunan melalui operasi pasar.

Jakarta, 21 Maret 2025 - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan memberikan jaminan kepada masyarakat terkait ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Pemerintah memastikan stok kebutuhan pokok terjaga dan aman selama perayaan Idul Fitri 2025. Hal ini disampaikan melalui pesan singkatnya di Jakarta pada Jumat, 21 Maret 2025.
Budi Gunawan menegaskan komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau. Beberapa komoditas utama yang menjadi fokus pengawasan meliputi daging sapi, cabai, bawang, daging ayam, dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. Tidak hanya ketersediaan, pemerintah juga memastikan harga jual tetap sesuai standar yang telah ditetapkan.
Langkah konkret yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas harga adalah dengan melakukan operasi pasar secara rutin di berbagai titik. Operasi pasar ini bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga di pasaran. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.
Operasi Pasar dan Pengawasan Distribusi Minyakita
Menko Polhukam Budi Gunawan memerintahkan jajarannya dan kementerian terkait untuk gencar melakukan operasi pasar. Tujuannya, selain untuk menjaga stabilitas harga, juga untuk mencegah praktik penimbunan yang merugikan masyarakat. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan distribusi minyak goreng MinyaKita tepat sasaran dan dijual sesuai harga yang telah ditetapkan pemerintah.
"Pemerintah akan memastikan ketersediaan bahan pokok dan kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri terpenuhi dengan harga yang stabil," tegas Budi Gunawan. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi MinyaKita agar program tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Menko Polhukam juga memastikan pengawasan ketat terhadap distribusi MinyaKita agar tepat sasaran dan sesuai harga eceran tertinggi (HET). Hal ini dilakukan untuk mencegah praktik penyelewengan dan memastikan keterjangkauan minyak goreng bagi masyarakat luas.
Sebelumnya, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F. Paulus melaporkan bahwa hingga 24 Februari 2025, telah dilakukan operasi pasar di 4.000 titik secara serentak. Operasi pasar ini dilakukan secara rutin untuk menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Upaya Pencegahan Penimbunan
Operasi pasar yang dilakukan secara masif ini juga bertujuan untuk memberantas praktik penimbunan bahan pangan. Praktik penimbunan seringkali menjadi penyebab utama kenaikan harga di pasaran, sehingga pemerintah berkomitmen untuk mencegahnya dengan berbagai cara, termasuk operasi pasar dan pengawasan distribusi.
Dengan adanya operasi pasar yang dilakukan secara rutin dan pengawasan yang ketat, diharapkan harga bahan pokok dapat tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat selama perayaan Idul Fitri. Pemerintah terus berupaya untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir akan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk melindungi kepentingan masyarakat. Dengan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok, pemerintah berharap perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar dan penuh keberkahan.
Pemerintah berharap dengan langkah-langkah tersebut, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir akan lonjakan harga kebutuhan pokok. Komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat.