Sukses di Singapura, Cine-Concert 'Samsara' Garin Nugroho Pukau Penonton Perth Festival
Cine-concert 'Samsara' karya Garin Nugroho sukses memukau lebih dari 1.200 penonton di Perth Festival, Australia, memadukan musik live dan visual yang menghipnotis.

Film musik 'Samsara' karya sutradara kenamaan Indonesia, Garin Nugroho, telah sukses memukau penonton internasional. Setelah sebelumnya tampil di Esplanade, Singapura, 'Samsara' kembali menyihir penonton di panggung Perth Festival 2025 di Australia Barat. Pertunjukan yang berlangsung di His Majesty’s Theater pada Jumat, 21 Februari 2025, dihadiri lebih dari 1.200 penonton yang terpukau oleh perpaduan musik dan visual yang memukau. Festival Perth sendiri merupakan festival seni tertua di Australia, yang telah berlangsung selama 72 tahun.
Kehadiran 'Samsara' di Perth Festival bukan hanya sekadar pertunjukan seni biasa. Artistic Director Perth Festival, Anna Reece, mengungkapkan kekagumannya, “Saya suka sekali dengan pertunjukannya, karena perpaduan yang menghipnotis antara musik live dan visualnya, benar-benar memukau. Kalian juga pasti juga akan suka karena cara pertunjukan ini membawa kamu ke dunia lain,” pujinya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Lebih dari sekadar hiburan, penampilan 'Samsara' di Australia juga menjadi jembatan penghubung antara budaya Indonesia dengan dunia internasional. Hal ini diungkapkan oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KJRI Perth, Amelia Marta Ninditawaty. Beliau menekankan bahwa partisipasi 'Samsara' dalam festival tersebut bukan hanya untuk memamerkan bakat Indonesia, tetapi juga untuk “menghubungkan warisan budaya kita dengan audiens global, mendorong dialog, pemahaman, dan kolaborasi lintas batas.”
Suksesnya Kolaborasi Tim 'Samsara'
Kesuksesan penampilan 'Samsara' di Perth Festival merupakan hasil kerja keras kolaborasi tim yang luar biasa. Lebih dari 30 musisi, vokalis, dan tim teknis dari Bali, Jakarta, dan Bandung turut berpartisipasi dalam pertunjukan tersebut. Mereka berhasil menyajikan sebuah pertunjukan yang harmonis dan memukau, memadukan unsur-unsur tradisional dan modern dengan apik.
Dua hari sebelum pertunjukan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Perth mengadakan acara diskusi bertajuk 'Meet the Director and Producer Samsara'. Acara ini menghadirkan Garin Nugroho sebagai sutradara, Gita Fara sebagai produser, Juliet Burnett sebagai salah satu pemain, tim gamelan Bali Yuganada, dan komposer elektronik Gabber Modus Operandi. Diskusi ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk lebih mengenal proses kreatif di balik pembuatan 'Samsara' dan berinteraksi langsung dengan para kreatornya.
Keberhasilan 'Samsara' di Perth Festival menunjukkan potensi besar seni dan budaya Indonesia di kancah internasional. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada penonton global dengan cara yang unik dan memikat.
Prospek 'Samsara' di Masa Depan
Setelah suksesnya penampilan di Perth Festival, 'Samsara' telah merencanakan tur internasional dan nasional lebih lanjut di tahun ini. Hal ini menunjukkan tingginya minat dan apresiasi terhadap karya Garin Nugroho baik di dalam maupun luar negeri. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak lagi karya seni Indonesia untuk tampil di panggung internasional dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
Dengan perpaduan musik tradisional dan modern yang apik, serta visual yang memukau, 'Samsara' telah membuktikan bahwa seni Indonesia mampu bersaing dan diterima di pasar internasional. Suksesnya pertunjukan ini menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarbangsa dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak lagi karya seni Indonesia yang dapat mengikuti jejak kesuksesan 'Samsara', membawa harum nama Indonesia di kancah internasional dan memperkaya khazanah seni dunia.