Sulsel Siap Bangun Matano Belt Road, Hubungkan Ussu ke Nuha dengan Dana CSR
Sulsel akan membangun Matano Belt Road sepanjang 25 km dari dana CSR, menghubungkan Ussu ke Nuha, sebagai hadiah HUT Luwu Timur.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan kesiapannya untuk membangun Matano Belt Road, sebuah jalan lingkar pesisir yang akan menghubungkan Desa Ussu ke Nuha di Kabupaten Luwu Timur. Proyek ini akan didanai melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa proyek strategis ini merupakan "hadiah spesial" bagi masyarakat Luwu Timur yang tengah merayakan Hari Jadi Ke-22.
Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan bahwa pembangunan jalan ini merupakan langkah awal untuk pembangunan lima tahun ke depan. Jalan Matano Belt Road diharapkan dapat mempermudah mobilisasi masyarakat dari Ussu ke Nuha tanpa harus menggunakan kapal feri. Selain itu, jalan ini juga akan menjadi akses wisata yang menarik karena mengelilingi pesisir Danau Matano.
Pembangunan jalan sepanjang 25 kilometer ini akan melibatkan kerja sama erat antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, serta perusahaan-perusahaan yang memiliki konsesi di daerah tersebut, termasuk PT Vale. Gubernur Sulsel telah menyampaikan permintaan untuk memulai proyek ini dan menargetkan pengerjaannya dimulai pada tahun ini.
Matano Belt Road: Akses Mobilitas dan Potensi Wisata
Matano Belt Road diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar wilayah di Luwu Timur. Dengan adanya jalan ini, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada kapal feri untuk berpindah dari Ussu ke Nuha, sehingga waktu tempuh dan biaya transportasi dapat berkurang secara signifikan.
Selain manfaat dari sisi transportasi, Matano Belt Road juga berpotensi menjadi daya tarik wisata baru di Luwu Timur. Jalan yang mengelilingi pesisir Danau Matano ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan mempesona. Wisatawan dapat menikmati keindahan danau sambil berkendara atau bersepeda di sepanjang jalan.
Pemerintah daerah berharap bahwa pembangunan Matano Belt Road akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Dengan meningkatnya aksesibilitas dan potensi wisata, diharapkan akan tumbuh berbagai usaha kecil dan menengah (UMKM) di sepanjang jalan, seperti restoran, penginapan, dan toko oleh-oleh.
Gugus Tugas dan Keterlibatan PT Vale
Untuk memastikan proyek Matano Belt Road berjalan optimal, Andi Sudirman Sulaiman telah membentuk gugus tugas khusus sejak Jumat (16/5) lalu. Gugus tugas ini bertugas untuk mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan proyek, serta memastikan bahwa semua pihak terkait bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Dalam proyek ini, PT Vale ditunjuk sebagai tim pelaksana melalui supervisi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Keterlibatan PT Vale diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan, mengingat perusahaan ini memiliki pengalaman dan sumber daya yang memadai.
Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan bahwa gugus tugas ini menggunakan sistem satu perusahaan satu tugas, sehingga setiap perusahaan yang terlibat memiliki tanggung jawab yang jelas dan terukur. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proyek.
Reaktivasi Bandara Sorowako
Selain pembangunan Matano Belt Road, Andi Sudirman Sulaiman juga menyampaikan permintaan agar Bandara Sorowako kembali diaktifkan untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat Luwu Timur. Bandara ini dianggap strategis dalam mendukung konektivitas daerah yang kaya sumber daya alam ini.
Reaktivasi Bandara Sorowako diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas bagi investor dan wisatawan yang ingin berkunjung ke Luwu Timur. Dengan adanya bandara yang beroperasi, waktu tempuh dari dan ke Luwu Timur dapat dipersingkat secara signifikan.
Pemerintah daerah berencana untuk menggandeng pihak swasta dalam mengelola Bandara Sorowako. Dengan melibatkan pihak swasta, diharapkan bandara ini dapat dikelola secara profesional dan efisien, serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dengan adanya Matano Belt Road dan reaktivasi Bandara Sorowako, diharapkan Luwu Timur akan semakin berkembang dan menjadi daerah yang maju dan sejahtera.