Sulteng Dorong Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan: Waduk Baru dan Jalan Layang Jadi Solusi
Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastruktur berkelanjutan, termasuk pembangunan waduk dan jalan layang guna mengatasi kerusakan jalan akibat aktivitas tambang.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) gencar mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui koordinasi intensif dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Koordinasi ini bertujuan untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Sulteng berjalan efektif dan berkelanjutan, mencakup proyek irigasi, perbaikan jalan nasional, dan penyelesaian infrastruktur strategis lainnya.
Gubernur Sulteng, Anwar Hafid, dalam keterangannya di Palu, Minggu (9/3), menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Ia menjelaskan, "Pentingnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Sulawesi Tengah, termasuk proyek irigasi, perbaikan jalan nasional, dan penyelesaian infrastruktur strategis lainnya." Salah satu usulan konkret yang disampaikan Gubernur adalah pembangunan waduk di Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai. Waduk ini diharapkan dapat mengatasi masalah pengairan dan mengurangi risiko banjir yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
Pembangunan waduk tersebut, menurut Gubernur, merupakan langkah strategis yang akan memberikan manfaat ganda, yaitu meningkatkan irigasi pertanian dan mengurangi risiko bencana banjir. Dengan demikian, pembangunan waduk menjadi prioritas utama dalam rencana pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Sulteng.
Infrastruktur Jalan dan Peran Perusahaan Tambang
Gubernur Anwar Hafid juga menyoroti kondisi jalan nasional di beberapa wilayah yang mengalami kerusakan parah. Salah satu contohnya adalah kerusakan jalan di Kelurahan Watusampu, Kota Palu, dan sekitarnya. Kerusakan ini disebabkan oleh lalu lintas kendaraan berat dari industri pertambangan. Gubernur menegaskan perlunya tanggung jawab perusahaan tambang dalam menjaga infrastruktur jalan. "Perusahaan tambang harus ikut bertanggung jawab dalam menjaga infrastruktur jalan. Kalau mereka memakai jalan nasional, harus ada kontribusi dalam peningkatan kapasitas jalan. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban," tegasnya.
Sebagai solusi, Gubernur mengusulkan pembangunan jalan layang atau flyover khusus untuk kendaraan tambang. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir kerusakan jalan utama yang digunakan oleh masyarakat umum. Dengan adanya jalan layang, diharapkan beban kerusakan jalan dapat dikurangi dan umur pakai jalan dapat diperpanjang.
Pembangunan jalan layang ini juga akan meningkatkan efisiensi lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Efisiensi Anggaran dan Pengawasan Pembangunan
Gubernur Anwar Hafid memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak akan menghambat pembangunan infrastruktur dasar yang dibutuhkan masyarakat. Ia menyatakan, "Revisi anggaran bukan berarti memotong dana pembangunan. Kita harus memastikan proyek-proyek prioritas tetap berjalan." Untuk memastikan hal tersebut, pemerintah Sulteng akan melakukan rapat koordinasi berkala setiap tiga hingga enam bulan sekali untuk memantau progres pembangunan infrastruktur.
Komitmen Gubernur untuk mengawal usulan daerah hingga ke tingkat pusat juga ditekankan. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah Sulteng dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat penting untuk memastikan keberhasilan pembangunan infrastruktur di Sulteng.
Dengan adanya koordinasi yang baik dan komitmen yang kuat dari pemerintah Sulteng, diharapkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dapat terwujud. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.