Tahanan Kabur di Lahat, Tiga Petugas Rutan Diberi Sanksi Patsus
Ketiga petugas jaga Polres Lahat menjalani penahanan di tempat khusus (patsus) karena kelalaian yang mengakibatkan delapan tahanan kabur dari rutan, sementara tiga tahanan telah ditangkap kembali.

Delapan tahanan berhasil kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Polres Lahat pada Minggu, 27 April 2024, pukul 03.30 WIB. Mereka berhasil meloloskan diri dengan cara menjebol dinding rutan menggunakan obeng modifikasi. Kejadian ini berlokasi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Polres Lahat langsung membentuk tim khusus untuk mengejar para tahanan yang kabur. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan dan pengawasan di dalam rutan tersebut.
Akibat kejadian tersebut, tiga petugas jaga yang bertugas pada malam kejadian kini tengah menjalani pemeriksaan intensif. Kapolres Lahat, AKBP Novi Edyanto, menyatakan bahwa ketiga petugas tersebut dianggap lalai dan telah diberikan sanksi penahanan di tempat khusus (patsus). "Dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut, ketiga petugas jaga yang bertugas malam itu telah diberikan sanksi dan ditempatkan di tempat khusus untuk pemeriksaan," ujar AKBP Novi Edyanto dalam keterangan persnya di Lahat, Selasa.
Penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Sumsel dan Propam Polres Lahat bertujuan untuk mengungkap secara detail kronologi kejadian dan menentukan tingkat kesalahan dari para petugas yang bertugas. Proses pengejaran terhadap lima tahanan yang masih buron juga terus dilakukan secara intensif oleh pihak kepolisian.
Petugas Lalai, Tiga Tahanan Berhasil Ditangkap
Meskipun delapan tahanan berhasil kabur, namun hingga saat ini pihak kepolisian telah berhasil menangkap kembali tiga orang tahanan. Ketiga tahanan yang berhasil ditangkap kembali tersebut adalah Andre Suwardi, Irpan Suryadi, dan Dika Cahyadi. Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, yaitu di Kecamatan Gumai Talang, Kabupaten Lahat, dan Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, pada Minggu, 27 April 2024, pukul 16.00 WIB.
Keberhasilan penangkapan ini menunjukkan keseriusan Polres Lahat dalam menangani kasus ini. Namun, penangkapan ini juga menyoroti pentingnya evaluasi sistem keamanan di Rutan Polres Lahat agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Polisi berkomitmen untuk terus melakukan pengejaran hingga seluruh tahanan yang kabur berhasil ditangkap.
"Untuk saat ini kami terus melakukan pengejaran dan tidak akan berhenti sampai semua tahanan yang kabur dapat ditangkap," tegas Kapolres Lahat.
Proses Penyelidikan dan Pengejaran Masih Berlangsung
Proses penyelidikan terhadap kelalaian petugas jaga masih terus berlanjut. Tim investigasi gabungan akan memeriksa seluruh aspek keamanan rutan, termasuk prosedur operasional standar (SOP) dan sistem pengawasan yang berlaku. Hasil penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penyebab utama kaburnya para tahanan.
Selain itu, Polres Lahat juga terus meningkatkan upaya pengejaran terhadap lima tahanan yang masih buron. Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan kepolisian daerah lain, terus dilakukan untuk mempercepat proses penangkapan.
Kapolres Lahat menekankan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas siapa pun yang terlibat, baik yang terlibat langsung maupun yang turut bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan kaburnya para tahanan.
"Proses pengejaran masih dilakukan dengan intens. Kami sedang berusaha secepatnya menangkap mereka yang masih kabur," kata Kapolres Lahat menambahkan.
Pentingnya Evaluasi Keamanan Rutan
Kejadian kaburnya delapan tahanan dari Rutan Polres Lahat menjadi sorotan penting terkait keamanan dan pengawasan di lembaga pemasyarakatan. Peristiwa ini menjadi pengingat akan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan yang ada, termasuk peningkatan pelatihan dan pengawasan bagi petugas rutan.
Langkah-langkah perbaikan dan peningkatan sistem keamanan rutan perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban, serta untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan baik dan lancar.
Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait dalam meningkatkan kewaspadaan dan tanggung jawab dalam menjaga keamanan di lingkungan rutan.