Tahukah Anda? Bulog Batam Salurkan Puluhan Ton Beras SPHP untuk Jaga Pasokan Pangan di Kepri
Perum Bulog Cabang Batam telah menyalurkan puluhan ton beras SPHP untuk stabilisasi harga dan pasokan di Kepulauan Riau, memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Perum Bulog Cabang Batam, Kepulauan Riau, secara aktif menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini diambil guna memastikan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga komoditas pokok di wilayah Batam serta Karimun. Inisiatif strategis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan menjamin akses pangan bagi masyarakat luas.
Hingga saat ini, Bulog Batam telah berhasil mendistribusikan sebanyak 74,74 ton beras SPHP. Jumlah tersebut merupakan sekitar 12,4 persen dari total alokasi 594,66 ton yang direncanakan. Penyaluran beras SPHP ini dimulai sejak awal Agustus, dengan fokus utama pada bulan ini untuk mempercepat distribusi kepada konsumen.
Pimpinan Bulog Cabang Batam, Guido XL Pereira, menjelaskan bahwa proses penyaluran dilakukan melalui berbagai kegiatan. Salah satunya adalah Gerakan Pangan Murah yang terselenggara berkat kerja sama erat dengan berbagai mitra di lapangan. Kegiatan ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat secara langsung dan memastikan beras SPHP tersedia dengan harga terjangkau.
Penyaluran Beras SPHP Capai Puluhan Ton
Penyaluran beras SPHP oleh Bulog Batam terus digencarkan di berbagai lokasi strategis. Pada hari Sabtu, Bulog Batam bersama Kodim 0316 melaksanakan kegiatan distribusi di Kelurahan Bengkong Saday, Komplek Pergudangan Bulog Batu Merah, serta di pasar-pasar wilayah Kabupaten Karimun. Kehadiran beras SPHP di titik-titik ini diharapkan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Guido XL Pereira menambahkan bahwa alokasi total 594,66 ton beras SPHP merupakan akumulasi dari jatah bulan Juli dan Agustus. Meskipun demikian, kegiatan penyaluran baru efektif berjalan pada bulan Agustus. Bulog Batam berkomitmen untuk mempercepat proses distribusi ini dan akan ada penambahan alokasi lagi pada bulan September mendatang.
Beras SPHP ini dijual kepada masyarakat dengan harga normal, yakni Rp58.000 per kemasan 5 kilogram, tanpa adanya subsidi tambahan. Dalam setiap kegiatan distribusi, Bulog Batam memastikan ketersediaan stok minimal 2 ton di lokasi. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang datang dan mencegah terjadinya antrean panjang.
Strategi Bulog Batam Jaga Ketersediaan Pangan
Untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beras, Bulog Batam menerapkan strategi distribusi yang terkoordinasi. Guido menegaskan bahwa harga beras SPHP ini dipastikan stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Stok beras di Batam masih cukup melimpah, sehingga tidak ada kekhawatiran akan kekurangan pasokan dalam waktu dekat.
Prioritas distribusi juga diberikan kepada wilayah yang memiliki keterbatasan pasokan. Di Kabupaten Karimun, misalnya, Bulog Batam mendistribusikan beras dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini dilakukan karena pasokan beras di Karimun relatif lebih terbatas dibandingkan dengan Batam, sehingga intervensi Bulog sangat dibutuhkan.
Penyaluran beras SPHP ini tidak berjalan sendiri, melainkan melalui sinergi yang kuat dengan berbagai pihak. Pemerintah daerah, seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan, turut serta dalam upaya ini. Selain itu, aparat TNI/Polri serta mitra Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK) juga berperan aktif dalam memastikan kelancaran distribusi.
Komitmen Bulog dalam Stabilisasi Harga
Guido juga menyampaikan informasi mengenai program bantuan pangan sebelumnya. Alokasi bantuan pangan untuk periode Juni-Juli telah terealisasi sepenuhnya, mencapai 100 persen penyaluran. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas Bulog dalam menjalankan mandatnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Saat ini, fokus utama Bulog Batam adalah mempercepat penyaluran beras SPHP. Kegiatan ini akan terus berlanjut secara berkelanjutan sebagai bagian dari upaya menjaga ketersediaan beras di pasar. Langkah proaktif ini diharapkan dapat menekan potensi kenaikan harga beras, terutama menjelang hari-hari besar atau musim tertentu.
Komitmen Bulog Batam dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan tidak hanya terbatas pada Batam. Upaya ini juga mencakup wilayah Karimun dan pulau-pulau sekitarnya. Dengan demikian, masyarakat di seluruh Kepulauan Riau dapat merasakan dampak positif dari intervensi pasar yang dilakukan oleh Bulog.