Tahukah Anda? Co-firing PLTU PLN NP Produksi 472,2 GWh Energi Hijau, Setara Pengurangan 525 Ribu Ton Emisi CO2!
PLN Nusantara Power mencatat produksi energi hijau 472,2 GWh dari co-firing PLTU di semester I-2025, berkontribusi signifikan pada pengurangan emisi karbon dan akselerasi transisi energi.

PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menunjukkan komitmen kuat dalam akselerasi transisi energi di Indonesia. Selama semester I-2025, perusahaan ini berhasil memproduksi energi bersih sebanyak 472,2 GWh. Produksi ini merupakan hasil inovasi co-firing pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Capaian signifikan ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 525 ribu ton CO2. Langkah strategis ini secara langsung mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Inovasi ini menjadi pilar utama dalam mewujudkan energi yang lebih berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyatakan bahwa implementasi co-firing telah dilakukan di 25 PLTU yang tersebar di Jawa dan luar Jawa. Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan energi terbarukan, tetapi juga pada optimalisasi aset yang sudah ada untuk mendorong penggunaan energi bersih.
Inovasi Co-firing PLTU sebagai Solusi Transisi Energi
Co-firing adalah teknik substitusi pembakaran di PLTU, di mana sebagian bahan bakar batu bara digantikan dengan biomassa. Metode ini menjadi solusi cepat dan efektif dalam mengurangi emisi karbon serta meningkatkan kontribusi energi hijau tanpa perlu membangun pembangkit baru. Penerapan teknologi ini merupakan bagian integral dari program green booster PLN.
Inovasi ini telah melalui studi mendalam sejak tahun 2018 oleh PLN NP, yang kemudian diimplementasikan secara bertahap. Beberapa PLTU di luar Jawa bahkan telah berhasil mencapai tingkat co-firing hingga 100 persen, menunjukkan potensi besar teknologi ini dalam skala operasional.
Selain menurunkan emisi, co-firing juga memiliki potensi ganda dalam mengatasi masalah sampah. Salah satu sumber bahan bakar biomassa dapat berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), yang secara langsung mendukung ekonomi berbasis sirkular. Hal ini menjadikan co-firing sebagai solusi holistik untuk energi dan lingkungan.
Komitmen PLN NP dalam Pencapaian Net Zero Emission 2060
Ruly Firmansyah menegaskan bahwa langkah co-firing merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Komitmen ini tidak hanya diwujudkan melalui pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan (EBT) baru. Namun juga dengan mengadopsi strategi efektif untuk mendorong penerapan energi bersih pada PLTU yang sudah ada.
Penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar di PLTU secara signifikan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Ini sejalan dengan target bauran energi EBT nasional yang terus diupayakan pemerintah. PLN NP berperan aktif dalam mewujudkan transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
Dengan terus mengembangkan dan memperluas implementasi co-firing, PLN NP tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi. Tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya ini merupakan bukti nyata dedikasi perusahaan terhadap masa depan energi yang lebih bersih di Indonesia.