Tahukah Anda? Danantara Banjir Proyek Global, Bukti Kepercayaan Investasi Danantara Dunia
Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menuai respons positif global, tercermin dari derasnya aliran proyek dan kerja sama Investasi Danantara yang masuk, menandakan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, atau Danantara, baru-baru ini mengumumkan pencapaian signifikan. Organisasi ini telah menerima respons global yang sangat positif. Hal ini tercermin dari derasnya aliran proyek investasi yang masuk ke Indonesia.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan hal tersebut dalam wawancara usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta. Menurut Rosan, kepercayaan dari pasar keuangan, perbankan, dan investor internasional terhadap Danantara sangat tinggi. Ini menunjukkan posisi Indonesia yang semakin kuat di mata dunia investasi.
Kepercayaan ini tidak hanya sebatas pujian, melainkan terwujud dalam berbagai kerja sama konkret. Mulai dari pembentukan dana bersama hingga penandatanganan nota kesepahaman strategis. Proyek-proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Membangun Kemitraan Strategis Global
Danantara telah aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai lembaga investasi terkemuka dunia. Salah satu pencapaian penting adalah pembentukan dana bersama (joint fund) dengan Qatar Investment Authority (QIA). Dana ini secara khusus ditujukan untuk pembangunan di Indonesia. Kerja sama ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua belah pihak.
- Joint Fund dengan QIA: Senilai 4 miliar dolar AS untuk pembangunan di Indonesia.
Selain itu, Danantara juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan China Investment Corporation (CIC). MoU ini bertujuan untuk menjajaki peluang investasi bersama di berbagai sektor. Lingkup kerja sama tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mencakup kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan Republik Rakyat China (RRC). Ini membuka jalan bagi kolaborasi ekonomi yang lebih luas.
Tidak ketinggalan, Danantara juga berkolaborasi dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF). Kemitraan ini akan meluncurkan Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP). Inisiatif ini memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Rusia.
- RIDNIP dengan RDIF: Modal hingga 2 miliar euro (sekitar Rp37,64 triliun).
Mendorong Transisi Energi dan Ekonomi Digital
Komitmen Danantara terhadap pembangunan berkelanjutan juga terlihat jelas melalui kerja sama dengan ACWA Power. Perusahaan desalinasi air swasta terbesar di dunia ini juga merupakan pelopor hidrogen hijau dari Arab Saudi. Penandatanganan MoU ini berpotensi mendatangkan total pendanaan proyek yang signifikan.
- MoU dengan ACWA Power: Potensi pendanaan hingga 10 miliar dolar AS (sekitar Rp162,36 triliun).
Pendanaan besar ini akan sangat membantu Indonesia dalam mencapai target ambisius energi terbarukan. Target tersebut meliputi 34 persen campuran energi terbarukan pada tahun 2034 dan 87 persen pada tahun 2060. Kolaborasi ini merupakan langkah konkret menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.
Terbaru, Danantara juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Kerja sama ini bertujuan untuk membuka jalan bagi peluang pembiayaan yang mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau. Selain itu, kemitraan ini juga akan mempercepat konektivitas digital di seluruh negeri. Danantara berkomitmen menjaga tata kelola berdasarkan standar operasional dan investasi kelas dunia.