Tahukah Anda Filosofi di Balik Warna? Disperin Kalsel Latih UMKM Teknik Pewarna Alam Kain Sasirangan
Dinas Perindustrian Kalsel menggelar pelatihan pewarna alam untuk UMKM Kain Sasirangan, bertujuan melestarikan budaya dan memperkuat industri kreatif. Simak detail pelatihannya!

Dinas Perindustrian (Disperin) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah sukses menyelenggarakan pelatihan intensif bagi puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Pelatihan ini berfokus pada penguasaan teknik pewarna alam untuk Kain Sasirangan, sebuah inisiatif strategis untuk meningkatkan kualitas produk lokal.
Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 4 hingga 8 Agustus 2025, ini dilaksanakan di Banjarmasin. Pelatihan tersebut melibatkan peserta dari seluruh kota dan kabupaten yang ada di Provinsi Kalsel, menunjukkan cakupan yang luas.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan teknis yang relevan. Lebih dari itu, pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam melestarikan warisan budaya lokal serta memperkuat fondasi industri kreatif berbasis kearifan daerah melalui pengembangan Kain Sasirangan.
Penguatan Industri Kreatif dan Pelestarian Budaya Lokal
Sekretaris Disperin Provinsi Kalsel, Firmansyah, menyampaikan apresiasi mendalam atas kelancaran pelaksanaan pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang penting untuk transfer pengetahuan teknis kepada para pelaku UMKM. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif signifikan bagi pengembangan Kain Sasirangan.
Firmansyah juga menekankan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal yang krusial dalam pembinaan UMKM. Tugas besar selanjutnya adalah membina para perajin agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi pelestarian lingkungan dan peningkatan daya saing produk.
Lebih lanjut, pelatihan ini diharapkan dapat melestarikan filosofi mendalam dari Kain Sasirangan sebagai warisan budaya Banua yang tak ternilai. Firmansyah menekankan pentingnya kolaborasi erat antara penyuluh, pengrajin, dan pelaku industri. Tujuannya adalah menciptakan jaringan kerja yang kuat dan berkelanjutan pasca-pelatihan, demi kemajuan bersama.
Praktik Langsung dan Harapan Penularan Ilmu
Selama pelatihan berlangsung, instruktur Arif Wicaksono memfasilitasi sesi praktik langsung yang mendalam. Peserta diberikan kesempatan untuk menerapkan teknik pewarnaan alami pada Kain Sasirangan secara langsung. Metode ini memastikan bahwa setiap peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai keterampilan praktis yang esensial.
Keterlibatan langsung dalam proses pewarnaan alami ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas produksi mereka secara signifikan. Para peserta diajak untuk bereksperimen dengan berbagai bahan alami. Hal ini untuk menghasilkan nuansa warna yang unik dan menarik pada setiap helai Kain Sasirangan.
Arif Wicaksono mengungkapkan harapannya agar ilmu yang telah diperoleh para peserta dapat ditularkan secara luas. Penularan ini termasuk kepada pengrajin lain serta peserta didik di daerah masing-masing. Ini adalah kunci untuk memperluas dampak positif pelatihan.
Dengan demikian, teknik pewarna alam akan semakin meluas penggunaannya di seluruh Kalsel. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan bagi produk lokal Kain Sasirangan di masa mendatang. Peningkatan kualitas dan keunikan produk akan memperkuat posisi pasar.