Tahukah Anda? KAI Gelontorkan Rp3,05 Miliar untuk Dukungan 431 UMKM, Dorong Ekonomi Kerakyatan
PT KAI (Persero) mengalokasikan Rp3,05 miliar pada Semester I-2025 untuk mendukung 431 UMKM binaan melalui program MiKA, memperkuat ekonomi kerakyatan. Simak detail program dan dampaknya!
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Langkah ini diwujudkan melalui dukungan konkret kepada ratusan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan. Program ini bertujuan memperkuat ekosistem ekonomi lokal secara berkelanjutan di seluruh wilayah operasional KAI.
Sebanyak 431 pelaku UMKM telah merasakan manfaat dari program MiKA (Mitra KAI) sepanjang Semester I-2025. Dukungan ini meliputi pembiayaan langsung, pembukaan akses pasar yang lebih luas, hingga peningkatan kapasitas usaha secara komprehensif. Inisiatif ini menegaskan peran KAI tidak hanya sebagai penyedia transportasi, tetapi juga penggerak roda ekonomi.
Executive Vice President of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menjelaskan bahwa alokasi anggaran mencapai Rp3,05 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) serta berbagai program unggulan. Komitmen ini selaras dengan upaya pemerintah dalam memajukan sektor UMKM nasional.
Program MiKA dan Alokasi Dana
Program MiKA KAI dirancang dengan beragam inisiatif strategis untuk mendukung UMKM. Ini mencakup MiKA Exhibition untuk promosi produk UMKM di berbagai pameran dan acara. Ada juga MiKA Creative Space yang berfungsi sebagai ruang kolaborasi dan pendampingan usaha bagi para pelaku UMKM.
Selain itu, KAI juga menyediakan MiKA Hasanah dan MiKA Next Class yang berfokus pada peningkatan kompetensi. Program ini juga memfasilitasi sertifikasi produk bagi UMKM binaan. Inisiatif MiKA Go Global turut hadir untuk mendorong ekspansi usaha mereka ke pasar internasional.
Sepanjang enam bulan pertama tahun 2025, KAI telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,05 miliar untuk pengembangan UMK. Dari total tersebut, sekitar Rp800 juta disalurkan dalam bentuk pendanaan langsung kepada UMKM. Sisa anggaran digunakan untuk pengembangan kapasitas mitra melalui pelatihan, sertifikasi, pameran, dan akses pasar.
Agus Dwinanto Budiadji menegaskan bahwa komitmen KAI terhadap UMKM melampaui sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan. Ini merupakan bagian integral dari strategi korporasi dalam memperkuat ekosistem ekonomi lokal. KAI percaya bahwa pertumbuhan UMKM akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
UMKM Go Global dan Dampak Nasional
Melalui program MiKA Go Global, KAI secara aktif mendukung partisipasi mitra binaan dalam ajang internasional bergengsi. Pada Semester I-2025, dua merek lokal, Herviolet dan Bloom with Kaia, berhasil tampil di Fashion World Tokyo (FaW TOKYO) 2025 di Jepang. Kehadiran mereka di panggung global membuka peluang pasar yang lebih luas.
KAI juga memfasilitasi keikutsertaan Kayana by Tyaoza dan Identix Batik Tulis dalam 19th International Apparel & Textile Fair (IATF) di Dubai. Partisipasi ini menunjukkan keseriusan KAI dalam membantu UMKM menembus pasar ekspor. Inisiatif ini sejalan dengan arah pembangunan nasional yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah.
Agus menambahkan bahwa KAI mendukung sumber daya manusia (SDM) unggul dan pertumbuhan ekonomi yang merata. Hal ini dilakukan dengan memastikan manfaat perkembangan perusahaan turut dirasakan oleh pelaku UMKM. Terutama bagi mereka yang berlokasi di sekitar stasiun dan jalur kereta api, melalui transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Sinergi Transportasi dan Ekonomi Lokal
Dengan jaringan rel kereta api yang membentang dari pusat kota hingga pelosok, KAI menjadikan setiap simpul perjalanan sebagai peluang kolaborasi. Transportasi massal tidak lagi hanya soal mobilitas penumpang semata. Namun, juga tentang bagaimana masyarakat dapat tumbuh dan berkembang bersama di dalamnya.
KAI Group mencatat pertumbuhan signifikan dalam layanan pelanggan selama Semester I-2025. Sebanyak 240.906.117 pelanggan telah dilayani, meningkat 8,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Khusus untuk layanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dikelola langsung KAI Induk, jumlah pelanggan mencapai 27.463.555, naik 7 persen.
Agus menegaskan, "Kereta api bukan hanya soal ketepatan waktu dan kenyamanan, tapi juga tentang bagaimana kami hadir untuk rakyat." Ia menambahkan, "Ketika UMKM naik kelas, kita sedang membangun masa depan Indonesia bersama." Pernyataan ini menggarisbawahi peran strategis KAI dalam memajukan ekonomi lokal.
